Semuaharus sudah ready dan stanbay untuk pertunjukan. Berikut ini adalah 7 unsur-unsur seni pertunjukan yang bisa kalian pahami berikut penjelasannya: 1. Tema. Tema adalah pikiran pokok yang mendasari kisah drama. Pikiran pokok tersebut dikembangkan edemikian rupa sehingga menjadi kisah yang seru dan menarik.
Jawabanbusana,musik pengiring JawabanYaitu Penokohan , setting & suteradara Salam Kucing Persia terima sih jawaban kalian udah benar kok
210Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi Cerita atau legenda sering menjadi tema pada pertunjukan teater baik tradisional maupun modern dengan adaptasi sesuai dengan kebutuhan zaman. Jelaskan dua fungsi tata busana pada pertunjukan teater b. Jelaskan dua elemen penting pendukung keberhasilan pada pertunjukan teater No. Aspek yang dinilai Skor Bokeh Situs Download http Contact Result for Jelaskan Dua Elemen Penting Pendukung Keberhasilan Pada Pertunjukan Teater TOC Daftar IsiKeunikan Teater dari Unsur Penunjangnya sebagai Bentuk Seni Pertunjukan Oct 26, 2021 Tentu ada unsur penunjang di balik keberhasilan sebuah pertunjukan. Tulisan ini akan menguraikan tentang 4 unsur penting teater agar sebuah teater dapat berlangsung lancar dalam pementasannya sehingga melahirkan sebuah karya yang memiliki kekhasan tersendiri di antara bentuk kesenian Teknik dan Fungsi Tata Cahaya dalam Teater - 9, 2021 - Tata cahaya dalam seni teater memiliki fungsi yang sangat penting. Tata cahaya sering juga disebut lighting , yang mana salah satu tujuannya ialah untuk membuat pertunjukan teater semakin 2 elemen penting pendukung keberhasilan pada pertunjukan teater!Jelaskan Dua Elemen Penting Pendukung Keberhasilan Pada Pertunjukan TeaterMar 26, 2023 1 Penjelasan Lengkap Jelaskan Dua Elemen Penting Pendukung Keberhasilan Pada Pertunjukan Teater. 1. Unsur teknis yang melibatkan keterampilan dan kemampuan teknis untuk membuat efek dan suasana yang sesuai. 2. Unsur artistik yang melibatkan aktor, tarian, musik, dan cerita dalam pertunjukan. 3. Kemampuan untuk menyatukan unsur Jelaskan Dua Elemen Penting Pendukung Keberhasilan Pada Pertunjukan TeaterJelaskan dua elemen penting pendukung keberhasilan pada pertunjukan teater!Mar 13, 2023 2 elemen penting pendukung keberhasilan pada pertunjukan teater antara lain Memanfaatkan sarana dan juga prasarana yang tersedia sebaik mungkin untuk dapat menguasai panggung. Menampilkan sesuatu yang menarik dan sulit ditebak sehingga membuat penonton menjadi penasaran dan juga tetap tertarik untuk Dua Elemen Penting Pendukung Keberhasilan Pada Pertunjukan TeaterMay 1, 2022 Dua elemen penting yang mendukung keberhasilan pada teater adalah aktor pria dan aktris wanita dan penonton. Aktor atau aktris adalah seseorang yang memainkan peran tertentu di sebuah picture. Sedangkan penonton adalah yang menyaksikan aksi mereka di film dua elemen penting pendukung keberhasilan pada pertunjukan teater!2 elemen penting pendukung keberhasilan pada pertunjukan teater antara lain Memanfaatkan sarana dan juga prasarana yang tersedia sebaik mungkin untuk dapat menguasai panggung. Menampilkan sesuatu yang menarik dan sulit ditebak sehingga membuat penonton menjadi penasaran dan juga tetap tertarik untuk Dua Elemen Penting Pendukung Keberhasilan Pada Pertunjukan 2 elemen penting pendukung keberhasilan pada pertunjukan teater antara lain Memanfaatkan sarana dan juga prasarana yang tersedia sebaik mungkin untuk dapat menguasai panggung. Menampilkan sesuatu yang menarik dan sulit ditebak sehingga membuat penonton menjadi penasaran dan juga tetap tertarik untuk Dua Elemen Penting Pendukung Keberhasilan Pada Pertunjukan TeaterMay 1, 2022 Dua elemen penting yang mendukung keberhasilan pada teater adalah aktor pria dan aktris wanita dan penonton. Aktor atau aktris adalah seseorang yang memainkan peran tertentu di sebuah picture. Sedangkan penonton adalah yang menyaksikan aksi mereka di film Saja Unsur-Unsur Seni Teater Naskah, Pemain hingga Penataan - Membuat Sebuah Pertunjukan Teater - wikiHowBagian Dua Mementaskan Pertunjukan di Atas Panggung. Artikel Terkait. Referensi. Dalam pertunjukan teater, peran produser berbeda namun bukan tidak lebih penting daripada peran sutradara. Produser bertanggung jawab untuk masalah finansial, manajerial serta kewajiban logistik untuk sebuah pembuatan pertunjukan Mengolah Tubuh, Pikiran, dan Suara dalam TeaterDec 30, 2020 - Dalam pertunjukkan seni teater penguasaan teknik olah tubuh, pikiran, dan suara merupakan keterampilan taknis untuk mendukung kelancaran pemain. Tahap pertama seorang aktor untuk dapat memainkan perannya dalam pertunjukan teater adalah menguasai teknik olah dasar teater .Pengertian Teater dan Unsur-unsurnya - 27, 2023 - Teater merupakan kesenian yang memadukan gerak-gerik tubuh, ekspresi, vokal, dan tata panggung. Biasanya seni pertunjukan ini ditampilkan secara langsung di hadapan penonton. Oleh sebab itu, dibutuhkan latihan dan penguasaan teknik yang baik. Pengertian teaterSeni Teater Pengertian, Sejarah, Unsur dan Jenisnya - 16, 2020 Dalam perkembangannya, secara luas teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dalam rumusan yang sederhan teater adalah pertunjukan, seperti ketoprak, ludruk, wayang, wayang orang, sintren, atau Seni Teater dan Teknik Dasar Akting Teater - Teater Pengertian, Sejarah, Unsur & Jenis - 4, 2019 Pengertian Seni Teater. Seni Teater dapat merujuk pada dua makna sekaligus. Pertama, Seni Teater adalah Drama yang menceritakan suatu kisah melalui dialog antar Pemerannya di panggung pertunjukan di depan live audience Penonton langsung.Seni Pertunjukan Teater Tim Produksi Beserta Tugasnya - RetizenDec 29, 2021 Dalam pelaksanaan seni pertunjukan teater diperlukan beberapa personil ataupun tim. Setiap personil ataupun tim memiliki peran dalam pertunjukan tersebut. Seberapa pun kecilnya peranan personil atau tim tersebut jika tidak melaksanakan tugasnya, maka pertunjukan tidak akan berjalan dengan Teater, Karakteristik, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya yang Wajib Sep 16, 2021 Drama musikal mengedepankan unsur musik, nyanyi dan gerak dari pada dialog para pemainnya. Di panggung Broadway jenis pertunjukan ini sangat terkenal dan biasa disebut dengan pertunjukan kabaret. 3. Teater Gerak. Teater gerak merupakan pertunjukan teater yang unsur utamanya ialah herak dan ekspresi wajah serta tubuh Seni Peran Teater Tradisional dan Karakteristiknya - Keywords For Jelaskan Dua Elemen Penting Pendukung Keberhasilan Pada Pertunjukan Teater The results of this page are the results of the google search engine, which are displayed using the google api. So for results that violate copyright or intellectual property rights that are felt to be detrimental and want to be removed from the database, please contact us and fill out the form via the following link here.
\n\n \njelaskan 2 elemen penting pendukung keberhasilan pada pertunjukan teater
BerbagaiUnsur dalam Kebutuhan-Kebutuhan Pementasan Teater. Pertunjukan teater merupakan seni pertunjukan yang melibatkan banyak aspek dan dilakukan bersama-sama. Terdapat beberapa unsur penting yang dihadirkan dalam suatu pementasan. Jika unsur tersebut tidak ada, suatu pertunjukan tidak akan bisa terwujud. Perbesar.
Seni Pertunjukan, Teater, Unsur, KeunikanUnplash Drama Picture Sekelompok Orang Berdiri di Atas PanggungTeater merupakan salah satu bentuk kesenian berwujud tontonan yang di dalamnya terdapat unsur pembangun berupa sutradara, pemain, naskah serta mengandung banyak sekali manfaatnya mulai dari pengalaman dalam proses latihan hingga cerita yang disampaikan oleh tokohya pada saat pementasan Riantiarno menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Kitab Teater Tanya Jawab Seputar Teater bahwa teater dapat diartikan mencakup gedung, pekerja berupa pemain dan kru panggung, sekaligus kegiatannya berupa isi pentas hingga ada unsur penunjang di balik keberhasilan sebuah pertunjukan. Tulisan ini akan menguraikan tentang 4 unsur penting teater agar sebuah teater dapat berlangsung lancar dalam pementasannya sehingga melahirkan sebuah karya yang memiliki kekhasan tersendiri di antara bentuk kesenian dalam sebuah pertunjukan teater merupakan seseorang yang berpengaruh penting dalam kelancaran berlangsungnya pertunjukan dari proses latihan hingga selesai pementasan. Menjadi seorang sutradara sama saja menjadi pemimpin atau pengatur dalam suatu pertunjukan, karena semua unsur yang ada diolah oleh seorang sutradara untuk dipentaskan di atas panggung. Mengenai bagaimana nantinya unsur-unsur tersebut ditampilkan di atas panggung pertunjukan menjadi sebuah bentuk kesenian teater adalah tugas dari seorang merupakan sebuah teks atau narasi yang akan dipentaskan di atas panggung oleh para pemeran teater. Biasanya naskah yang dibuat oleh penulis naskah akan mengalami improvisasi terlebih dahulu untuk dipentaskan. Hal ini dilakukan oleh sutradara yang memimpin atau mengatur peran para pemain dalam pementasan teater. Sutradara bebas merombak naskah dari yang sudah ditulis oleh pengarang sedemikian rupa, tapi dengan syarat tidak menghilangkan nama asli pengarangnya. Hal ini serupa dengan pandangan Motinggo Busye yang mengatakan bahwa sebuah naskah yang telah sampai di tangan sutradara artinya sudah sepenuhnya menjadi milik sutradara dan bebas untuk diolak-alik. Namun, jangan sampai meninggalkan jejak penulis naskahnya dan tidak memperburuk naskah tersebut. Jika melakukan perubahan, seharusnya berusaha agar dapat melahirkan karya pertunjukan yang lebih bagus. Ada juga beberapa teater yang melakukan pementasan tanpa menggunakan teks naskah. Jadi, para pemain langsung diberi arahan oleh sutradara dan bebas melakukan improvisasi sendiri di atas panggung saat memainkan peran sekreatif mungkin, misalnya bentuk teater tradisional merupakan istilah untuk setiap orang yang ikut serta dalam memainkan peran atau tampil di atas panggung pertunjukan teater. Sutradara juga berperan penting dalam pemilihan aktor. Biasanya sutradara yang cerdas dan sudah berpengalaman akan sangat mudah mengetahui kecocokan aktor untuk memerankan tokoh apa tanpa membutuhkan waktu yang lama. Misalnya, yang dilakukan sutradara dalam memilih aktor adalah mengamati satu persatu calon aktor ketika membacakan salah satu naskah pilihan yang akan diperankannya secara bergantian, kemudian dicocokan dengan peran yang terdapat dalam naskah tersebut untuk dimainkan di atas panggung. Sehingga nantinya dapat menghasilkan pementasan yang betul-betul rasa menjadi unsur yang paling penting juga dalam seni pertunjukan khususnya untuk dapat mendalami karakter peran yang hendak dimainkan. Olah rasa menjadi sangat penting bagi para pemain untuk melatih para aktor agar dapat benar-benar masuk ke dalam perannya tanpa terlihat dibuat-buat. Menurut Aristoteles, teater awalnya hanya ada dua aliran yaitu tragedi dan komedi hingga pada abad ke-19 muncul aliran baru bernama melodrama dan berkembang lagi menjadi beberapa aliran lainnya. Di antara aliran tragedi dan komedi ini beberapa pendapat mengatakan bahwa lebih berat untuk memerankan teater komedi. Karena pemain komedi mendapat tantangan yang lebih besar yaitu harus mengulik tentang bagaimana caranya membuat orang lain tertawa lepas. Sedangkan mayoritas penduduk Indonesia jika disuruh antara menangis atau tertawa, lebih mudah untuk menangis. Jadi, agaknya cukup sulit untuk bermain peran dalam drama komedi, tapi tentu akan lebih mudah jika aktor yang bermain peran adalah seorang komedian yang sudah berpengalaman. Inilah sebabnya dalam proses latihan olah rasa memerlukan waktu yang cukup panjang apalagi bagi para mementaskan teater kita juga harus bisa memvisualisasikan bentuk yang ada di dalam imajinasi atau bayangan penonton ke dalam aktor yang memerankan suatu tokoh, sungguh unik memang dunia teater. Misalnya pementasan wayang orang yang menceritakan tokoh Gatot kaca. Seperti yang dikenal banyak orang, tokoh Gatot Kaca adalah seorang manusia yang gagah dan berani. Lalu bagaimana dapat terbang dan memiliki tubuh besar? Padahal pemeran tokoh Gatot Kaca juga sebenarnya hanya manusia biasa. Dan ternyata itu adalah bentuk imajinasi dari pikiran penonton yang lahir terhadap tokoh Gatot kaca dan terwujud dalam pementasan lakon Gatot Kaca tersebut, itu artinya pementasan yang dilakukan telah berhasil dan sukses menampilkan tokoh Gatot Kaca sesuai ekspetasi bentuk kesenian tentu memiliki kekuatan dan daya tarik tersendiri dari ciri khas yang dimilikinya. Hal itu tidak luput dari beberapa unsur yang menunjang keberadaan wujud seni tersebut. Karena dari satu kesatuan unsur-unsur itulah yang akan membentuk keunikan atau kekhasan dari suatu bentuk kesenian yang diciptakan, salah satunya adalah seni pertunujkan teater.
Semuayang terlibat dalam penciptaan karya seni teater merupakan pencipta dalam terbentuknya pertunjukan teater, dan semua yang menciptakan pertunjukan ini khususnya sutradara harus mampu membaca pola pikir penonton yang akan dituju nantinya. Respon penonton atas lakon akan menjadi suatu respons yang berlungkar, bolak-balik antara penonton dan Penelitian ini memfokuskan pada hubungan suatu pertunjukan teater yang terdiri dari sumber pesan, isi pesan dan format pesan dengan perilaku penonton Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan di Gedung Kesenian Kamuning Gading pada anggota Keluarga Teater Kampus Bogor. Tujuan dari penelitian adalah 1 untuk mengetahui sumber pesan dalam teater, 2 untuk mengetahui isi pesan dalam teater, 3 untuk mengetahui format pesan dalam teater, dan 4 untuk menganalisis hubungan antara sumber pesan, isi dan format pesan dalam pertunjukan teater dengan perilaku penonton. Analisa variabel dalam penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif, Penelitian ini menggunakan metode asosiatif-kausal. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner. Analisis data deskriptif menggunakan weight means score, dan untuk menguji hubungan antara variabel menggunakan uji statistik Rank Spearmans. Adapun hasil penelitian menunjukan pada sumber, isi dan format pesan dalam teater, yang mempengaruhi pada perilaku penonton teater. Hali ini mempengaruhi penonton dalam memberikan efek kognitif, afektif dan behavioral dalam melihat pertunjukan teater. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Pertunjukan teater dengan perilaku penonton HUBUNGAN PERTUNJUKAN TEATER DENGAN PERILAKU PENONTON THEATER SHOWING RELATIONSHIP WITH WATCHTOR BEHAVIOR M Niswan1, H Bilada1, Sukarelawati1a 1 Universitas Djuanda Bogor, Jawa Barat, Indonesia a Korespondensi Sukarelawati, Email sukarelawati Diterima 26-03-2018; Ditelaah 28-03-2018; Disetujui 18-10-2018 ABSTRACTThis study focuses on the relationship of a theater performance consisting of message sources, message content and message format with the audience behavior of Bogor City. This research was conducted at the Kamuning Gading Art Building at members of the Bogor Theater Campus Family. The objectives of the research are 1 to find out the source of messages in the theater, 2 to find out the content of messages in the theater, 3 to find out the message format in the theater, and 4 to analyze the relationship between message sources, content and message format in theater performances with audience behavior. Analysis of variables in this study using quantitative analysis, this study uses associative-causal methods. Data was collected using a questionnaire. Descriptive data analysis uses weight means score, and to test the relationship between variables using Rank Spearman's statistical test. The results of the study showed the source, content and format of the message in the theater, which influenced the behavior of the theater audience. This affects the audience in giving cognitive, affective and behavioral effects in seeing theater performances. Keywords behavior, message source, message content, message format. ABSTRAKPenelitian ini memfokuskan pada hubungan suatu pertunjukan teater yang terdiri dari sumber pesan, isi pesan dan format pesan dengan perilaku penonton Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan di Gedung Kesenian Kamuning Gading pada anggota Keluarga Teater Kampus Bogor. Tujuan dari penelitian adalah 1 untuk mengetahui sumber pesan dalam teater, 2 untuk mengetahui isi pesan dalam teater, 3 untuk mengetahui format pesan dalam teater, dan 4 untuk menganalisis hubungan antara sumber pesan, isi dan format pesan dalam pertunjukan teater dengan perilaku penonton. Analisa variabel dalam penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif, Penelitian ini menggunakan metode asosiatif-kausal. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner. Analisis data deskriptif menggunakan weight means score, dan untuk menguji hubungan antara variabel menggunakan uji statistik Rank Spearmans. Adapun hasil penelitian menunjukan pada sumber, isi dan format pesan dalam teater, yang mempengaruhi pada perilaku penonton teater. Hali ini mempengaruhi penonton dalam memberikan efek kognitif, afektif dan behavioral dalam melihat pertunjukan teater. Kata kunci format pesan, isi pesan, perilaku, sumber pesan. Niswan, M., Bilada, H., & Sukarelawati. 2018. Hubungan Pertunjukan Teater dengan Perilaku Penonton. Jurnal Sosial Humaniora 92 138-143. Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 2, Oktober 2018 PENDAHULUAN Komunikasi merupakan dasar bagi seluruh interaksi antar manusia. Tanpa komunikasi, sebuah interaksi antar manusia baik kelompok, maupun organisasi tidak mungkin terjadi. Komunikasi merupakan hubungan kontak antara manusia baik individu maupun kelompok. Komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia, karena manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Komunikasi bukan sekedar tukar menukar pikiran serta pendapat saja, akan tetapi kegiatan yang dilakukan untuk berusaha mengubah pendapat dan tingkah laku orang lain. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi telah memperlihatkan otonomi kekuasaannya dalam proses-proses pembentukan sejarah, ideology politik dan kematian, agama dan kesusastraan. Plato diseret ke tiang gantung karena menggunakan bahasa yang berbeda dengan kehendak penguasa. Para martir dalam sufisme dari Al-Hallaj sampai Syekh Siti Jenar mengalami nasib yang sama, juga disebabkan oleh persepsi bahasa yang berbeda. Salad, 2000. Kutipan di atas dipahami, bahwa penggunaan bahasa, dapat mengubah persepsi orang berbeda dengan makna yang dimaksudkan oleh komunikator. Lakon teater atau jalannya teater sebenarnya mengandung pesan atau ajaran, terutama ajaran moral bagi penontonnya. Penonton menemukan ajaran itu secara tersirat dalam lakon drama. Wiyanto, 2002 Teater merupakan tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan di atas pentas. Melihat teater, penonton seolah melihat kejadian dalam masyarakat. Kadang-kadang konflik yang disajikan dalam teater sama dengan konflik batin mereka sendiri. Lakon teater sebenarnya mengandung pesan atau ajaran terutama ajaran moral bagi penontonnya. Penonton menemukan ajaran itu secara tersirat dalam lakon teater waluyo, 2002 Menonton suatu pertunjukan teater sering terjadi penonton dapat memahami jalan cerita, walaupun ada kata-kata atau kalimat yang kurang dipahami. Ini dimungkinkan karena pembicaraan dalam dialog suatu teater diikuti oleh mimik dan gerak-gerik serta intonasi yang kurang jelas oleh pelaku yang memainkan perannya dengan baik. Melalui teater, selain dapat mempelajari dan menikmati hasilnya, orang juga dapat memahami masalah yang disodorkan di dalamnya tentang masyarakat melalui dialog-dialog pelaku sekaligus belajar tentang isi pesan teater tersebut dan juga mempertinggi pengertian mereka tentang bahasa lisan. Sehingga nilai-nilai pesan yang terkandung di dalamnya mudah diserap oleh penonton Waluyo, 2002. Dengan fenomena diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan Hubungan pertunjukan teater dengan perilaku penonton. Peneliti mengajukan rumusan masalah 1 bagaimana sumber pesan dalam teater? 2 bagaimana isi pesan dalam teater? 3 bagaimana format pesan dalam teater? 4 bagaimana hubungan sumber pesan, isi pesan dan format pesan dalam teater dengan perilaku penonton?. Adapun tujuan dan manfaatnya sebagai berikut 1 untuk mengetahui sumber pesan dalam teater, 2 untuk mengetahui isi pesan dalam teater, 3 untuk mengetahui format pesan dalam teater, dan 4 untuk menganalisis hubungan antara sumber pesan, isi dan format pesan dalam pertunjukan teater dengan perilaku penonton. Manfaat penelitian ini dapat mengembangkan pemahaman yang lebih luas dalam bidang ilmu komunikasi terkait dengan informasi yang disampaikan melalui media pertunjukan teater, dapat menjadi bahan studi dan evaluasi bagi pelaku teater dalam menyampaikan pesan sehingga timbulnya perilaku terhadap penonton. Pertunjukan teater dengan perilaku penonton MATERI DAN METODE Materi Teater berasal dari kata teatron bahasa Yunani, artinya tempat melihat Romawi, auditorium; tempat mendengar. Atau, area yang tinggi tempat meletakan sesajian untuk para dewa. Amphiteater di Yunani adalah sebuah tempat pertunjukan. Bisa memuat sekitar penonton. Riantiarno, 2011. Sumber pesan berbicara tentang siapa yang menjadi sumber pesan who should say it. Sumber pesan dalam teater merupakan sebuah penyampaian pesan terlebih kedalam ilmu peran yang dipegang oleh aktor dalam berteater, aktor pun menghidupkan kembali kisah dengan beragam keterampilan dan alat bantu, seperti pengubahan suara, ekspresi wajah, gerak tubuh, menjadi sangat penting dalam penyampaian isi pesan. Isi pesan berbicara mengenai apa yang dikatakan what to say. Jika dikaitkan dengan isi pesan dalam teater, isi pesan yang mencakup semua ide atau gagasan, bahkan tema dalam pertunjukan teater dikemas dalam sebuah naskah pertunjukan, dimana naskah itu harus menceritakan atau menjabarkan sebuah isi pesan baik moral atau bercerita tentang kehidupan sehari-hari Riantiarno, 2011 Format pesan berbicara tentang bagaimana mengatakan pesan secara simbolis how to say it simbolically. Format pesan harus kuat Riantiarno, 2003. Pesan dibawakan dalam televisi atau langsung secara personal, semua elemen tersebut ditambah bahasa tubuh petunjuk nonverbal harus direncanakan. Diantarannya gerak tubuh, tata rias, vocal, tata busana, dan tata suara. Jika pesan ada pada produk atau kemasan produk, maka komunikator harus memperhatikan tata panggung dan tata lampu. Komponen Perilaku Komponen kognitif adalah perilaku yang berhubungan dengan gejala mengenai pikiran. Ini berarti perilaku berwujud pengetahuan, Pemahaman individu tentang objek atau kelompok objek tertentu. Contoh pengetahuan pesan yang didapat setelah melihat pertunjukan teater Diana, 2008 Komponen afektif berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti Sikap, simpati, antipati, dan sebagainya yang ditujukan kepada objek-objek tertentu. Contoh setelah mengetahui pesan yang ada pada pertunjukan teater, seorang penonton merasa suka untuk menonton pertunjukan teater Diana,2008. Komponen konatif atau behavioural bersangkutan dengan niat, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu keputusan dan tindakan. Behavioral berwujud proses tendensi atau kecenderungan untuk berbuat sesuatu misalkan kecenderungan untuk meonton. komponen behavioural dipengaruhi oleh komponen kognitif yang memiliki kecenderungan untuk bertindak konatif Diana,2008. Metode Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian asosiatif dengan hubungan kausal. penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi terdapat variabel independen variabel yang mempengaruhi dan dependen dipengaruhi, Sugiyono 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah Keluarga Teater Kampus Bogor KTKB khususnya yang menjadi anggota dalam KTKB. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh atau sensus. Menurut Sugiyono 2008 Teknik sampling jenuh atau sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Analisa variabel dalam penelitian ini digunakan analisa kuantitatif yaitu dengan statistik. Setelah data terkumpul dengan lengkap, data dikumpulkan menggunakan kuisioner. Analisis data deskriptif Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 2, Oktober 2018 menggunakan weight means score, dan untuk menguji hubungan antara variabel menggunakan uji statistik Rank Spearmans. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertunjukan teater memiliki peranan seperti sumber pesan, isi pesan dan format pesan, yang seimbang. Sehingga pertunjukan teater menjadi pesan yang disampaikan kepada penonton, pesan yang diterima oleh penonton pun berkaitan dengan keadaan, atau peritiwa yang pernah dialami penonton, perbedaannya hanya dikemas di sebuah panggung pertunjukan, sehingga menjadi sebuah hubungan tindakan atau keputusan penonton untuk melakukan pengambilan keputusan perilaku penonton. Hasil penelitian mengenai hubungan pertunjukan teater dengan perilaku penonton menunjukan adanya hubungan antara variabel pengaruh X sebagai Pesan teater dengan variabel Y sebagai perilaku penonton yang ditujukan. Hasil nilai koefesien korelasi Ran Spearman`s antara variabel hubungan pertunjukan teater denga perilaku penonton sebesar dengan arah positif pada indikator sangat rendah dalam interprestasi koefisien korelasi. Adapun pengaruh yang diberikan oleh variabel X pesan dalam teater hanya sebesar 8,85% pada variabel Y yaitu perilaku penonton sesuai dengan hasil perhitungan koefisien determinasi. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan beberapa faktor yang membuat ada hubungannya antara faktor X antara lain sebagai berikut. 1. Sumber pesan dalam teater atau aktor sudah baik dalam menjadi sumber pesan. Sehingga ide dan gagasan yang disampaikan aktor, memperlihatkan nilai baik dan benar dalam suatu permasalahan dapat diterima sangat baik oleh penonton. 2. Naskah atau isi pesan dalam teater sangat baik. Naskah menjadi pegangan seorang sumber pesan atau aktor, dalam menceritakan atau menyampaikan isi pesan, naskah teater itu sendiri menceritakan atau mengangkat peristiwa yang terjadi di masyarakat, adat, ataupun ruang lingkup pergaulan masyarakat, naskah berbicara tentang kehidupan sehari-hari sehingga penonton bisa memahamai dengan sangat baik. 3. Tata Artistik yang berhubungan dengan pengemasan ketika petunjukan teater, menjadi gambaran suatu pertunjukan teater dilihat sangat diperlukannya, gerak tubuh, mimik muka untuk memunculkan karakter aktor, sehingga perlu tata rias dan tata busana untuk memperkuat karakter tokoh seorang aktor, bahkan vocal pun harus diperhatikan karena baik bahasa yang diucapkan menggunakan artikulasi, intonasi, serta diksi akan menjadi faktor pemaparan pesan kepada penonton, dan tata panggung, tata suara serta tata cahaya menjadi akhir pengemasan sebuah pertunjukan, dimana menjadai faktor penguat keadaan, suasana, suatu pertunjukan. Sehingga penonton bisa menikmati pertunjukan teater secara sempurna. Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana variabel hubungan pertunjukan teater X dengan Perilaku Penonton Y dalam penelitian ini, maka perlu digunakan perhitungan koefisien determinasi Kd, yaitu             Dengan demikian besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 8,58%, dan kontribusi faktor lain adalah sebesar 91,42%. Pertunjukan teater dengan perilaku penonton KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan dengan permasalahan mengenai hubungan pertunjukan teater terhadap perilaku penonton keluarga teater kampus Bogor dapat disimpulkan bahwa 1. Sumber pesan dalam teater adalah seorang aktor. Aktor dinyatakan menjadi sumber pesan yang baik dilihat dari kelayakan untuk dipercaya trustworthiness berkaitan dengan seberapa obyektifitas dan jujur sember pesan tersebut dirasakan oleh penonton. Sehingga ide dan gagasan yang disampaikan aktor, memperlihatkan nilai baik dan benar dalam suatu permasalahan dapat diterima sangat baik oleh penonton, tetapi aktorpun perlu memiliki kecerdasan dalam ilmu peran sehingga menjadi acuan dalam penyampaian pesan ketika pertunjukan teater. 2. Isi pesan dalam teater adalah sebuah naskah. Naskah dikatakan, disampaikan atau dipertanyakan sehingga isi pesan dapat diterima oleh penonton. Naskah menjadi pegangan seorang sumber pesan atau aktor, dalam menceritakan atau menyampaikan isi pesan, naskah teater itu sendiri menceritakan atau mengangkat peristiwa yang terjadi di masyarakat, adat, ataupun ruang lingkup pergaulan masyarakat, naskah berbicara tentang kehidupan sehari-hari sehingga penonton bisa memahamai dengan sangat baik, naskah pun sebagai pedoman seorang aktor dalam menyampaikan pesan sehingga menjadi isi pesan yang disampaikan sumbe pesan dalam pertunjukan teater. 3. Format pesan berbicara tentang bagaimana mengatakan pesan secara simbolis how to say it simbolically. Yang dimana format pesan dalam teater adalah tata artistik, dimana artistik berhubungan dengan pengemasan ketika petunjukan teater, menjadi gambaran suatu pertunjukan teater dilihat sangat diperlukannya, gerak tubuh, mimik muka untuk memunculkan karakter aktor, sehingga perlu tata rias dan tata busana untuk memperkuat karakter tokoh seorang aktor, bahkan vocal pun harus diperhatikan karena baik bahasa yang diucapkan menggunakan artikulasi, intonasi, serta diksi akan menjadi faktor pemaparan pesan kepada penonton, dan tata panggung, tata suara serta tata cahaya menjadi akhir pengemasan sebuah pertunjukan, dimana menjadai faktor penguat keadaan, suasana, suatu pertunjukan. Sehingga penonton bisa menikmati pertunjukan teater secara sempurna. 4. Dapat disimpulkan bahwa hubungan pertunjukan teater terhadap perilaku penonton keluarga teater kampus bogor, berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan variabel independen terhadap vareiabel dependen memiliki nilai koefisien korelasi antara variabel sumber pesan, isi pesan dan format pesan terhadap variabel efek kognitif, efek afektif dan efek behavioral, sebesar 0,039 dan menurut tabel interprestasi terhadap koefisien korelasi menunjukan hubungan yang sedang dan arah yang positif menunjukan hubungan yang sangat nyata antara kedua variabel tersebut walaupun memiliki hubungan yang sedang. Implikasi Implikasi Teoretis Penelitian ini memberikan wawasan dan pengetahuan berkaitan dengan “hubungan pertunjukan teater dengan perilaku penonton” penelitian inipun berkaitan dengan teori Komunikasi kelompok, Pesan dan Efek Media cognitif, afektif, behavioral sehingga implikasi dari teori ini dapat terlihat di pembahasan Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 2, Oktober 2018 Implikasi Praktis Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi pelaku teater terkait. Perenncanaan yang matang dalam membuat pertunjukan teater akan berdampak pada tujuan dan hasil yang sempurna. Pertunjukan teater menjadi penyampaian pesan dikatakan berhasil, jika pesan yang dimaksud dapat dimengerti oleh penerima, komunikan atau penonton. Akhirnya penulis berharap semoga Jurnal ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Drs. Elvinaro, Komala, Dra. Lukiati, Karlina, Dra. Siti. M,Si. 2007. Komunikasi Massa suatu Pngantar Edisi Revisi. Bandung Sembiosa Rekatama Media. Hamid, Salad. 2000. Agama Seni. Yogyakarta Yayasan semesta. Nurudin. 2010. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta PT. Raja Prafindo. Riantiarno, N. 2003. Menyentuh Teater tanta jawab seputar teater kita. Jakarta PT HM Sampoerna Tbk. Riantiarno, N. 2011. Kitab Teater tanya jawab seputar seni Pertunjukan. Jakarta PT Gramedia Widia Sarana Indonesia. Soekanto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu pengantar. Raja Grafindo, jakarta. Soekanto, Soerjono. 2003. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Sugiyono. 2010, Statistika Untuk Penelitian, Cet ke-16 Bandung, Alfabeta. Waluyo, Herman, J. 2002. Drama Teori dan pengajarannya, Yogyakarta PT Hanindita Widjaja. 2000. Ilmu komunikasi Pengantar studi. Jakarta Rineta Cipta. Wijaya, Putu. 2007. Teater. Jakarta Lembaga Pendidikan Seni Nusantara. Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta Grasindo Jakarta. ... Dengan menggunakan suatu pendekatan kuantitatif, Niswan, Bilada, dan Sukarelawati mencoba mengukur tingkat pengaruh antara pesan yang disampaikan oleh pertunjukan teater dengan perilaku penonton. Mereka menyimpulkan bahwa model komunikasi dalam teater adalah aktor sebagai sumber pesan; naskah sebagai isi pesan; dan tata artistik sebagai format pesan; dengan hasil efek kognitif, efek afektif dan efek behavioral, sebesar 0,039 dari keseluruhan sampel Niswan et al., 2018. ...The Minangkabau Opera Malin Nan Kondang combines drama, dance, music, and visual arts performances, departing from the kaba Malin Kundang, a folklore from West Sumatra about a boy named Malin who is disobedient to his mother and is cursed to turn to stone. Contrary to the kaba version, Opera Minangkabau Malin Nan Kondang tells about Malin's loyalty and sacrifice to his mother and lover, Nilam. This research treats the reception of novice audiences as a formal object intended to see responses to the structure or texture of the performance, which is witnessed through documentation. Data was collected through questionnaires, direct observation, and interview techniques. Research data analysis is directed to see three things from the novice audience, namely 1 the horizon of expectations; 2 body reaction; and 3 the segmentation effect. Based on these three things, a general conclusion is formulated, namely the reception of the novice audience. Research shows that structural aspects plot, characters, and themes attract more beginner audiences than the performance's texture atmosphere, dialogue, and spectacle, be it music, dance, costumes, make-up, or lighting. The tendency to respond more to the structure than the texture of this performance through documentation shows that for novice audiences, the story aspect is more interesting than the spectacle aspect. But at the same time, it has also been proven that this performance style, called 'Minangkabau Opera,' tends to be effective in conveying stories to novice audiencesReception Of The Documentation Of Malin Nan Kondang Minangkabau Opera A Studies Of Beginning Theater AudienceAbstrakOpera Minangkabau Malin Nan Kondang merupakan perpaduan antara pertunjukan drama, tari, musik serta seni visual, yang berangkat dari kaba Malin Kundang, sebuah cerita rakyat dari Sumatera Barat tentang seorang anak bernama Malin yang durhaka kepada ibunya, hingga dikutuk menjadi batu. Berkebalikan dengan versi kaba itu, Opera Minangkabau Malin Nan Kondang mengisahkan tentang kesetian dan pengorbanan Malin, baik kepada Ibunya, maupun kepada kekasihnya, Nilam. Penelitian ini menjadikan resepsi penonton pemula sebagai objek formal, yang ditujukan untuk melihat tanggapan atas struktur atau tekstur pertunjukan, yang disaksikan melalui dokumentasi. Data dikumpulkan melalui teknik kuisioner, pengamatan langsung, yang diteruskan dengan teknik wawancara. Analisis data penelitian diarahkan untuk melihat tiga hal dari penonton pemula, yakni 1 horizon harapan; 2 reaksi tubuh; dan 3 pengaruh segmentasi. Berdasarkan ketiga hal tersebut, diformulasikan suatu kesimpulan umum, yakni resepsi penonton pemula. Penelitian menunjukkan bahwa aspek struktur alur, karakter dan tema lebih menarik perhatian penonton pemula ketimbang tektur pertunjukan suasana, dialog dan spektakel, baik itu musik, tarian, kostum, rias, maupun pencahayaan. Kecenderungan untuk lebih menanggapi stuktur ketimbangan tekstur pertunjukan ini melalui dokumentasi menunjukkan bahwa bagi penonton pemula aspek cerita lebih menarik perhatian ketimbang aspek tontonan. Namun pada saat yang sama, terbukti pula bahwa pihan gaya pertunjukan yang dinamakan Opera Minangkabau’ ini cenderung efektif untuk menyampaikan cerita kepada penonton pemulaMenyentuh Teater tanta jawab seputar teater kitaN RiantiarnoRiantiarno, N. 2003. Menyentuh Teater tanta jawab seputar teater kita. Jakarta PT HM Sampoerna Teater tanya jawab seputar seni Pertunjukan. Jakarta PT Gramedia Widia Sarana IndonesiaN RiantiarnoRiantiarno, N. 2011. Kitab Teater tanya jawab seputar seni Pertunjukan. Jakarta PT Gramedia Widia Sarana Suatu pengantar. Raja Grafindo, jakarta. Soekanto, Soerjono. 2003. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&DSoerjono SoekantoSoekanto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu pengantar. Raja Grafindo, jakarta. Soekanto, Soerjono. 2003. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Teori dan pengajarannyaHerman WaluyoWaluyo, Herman, J. 2002. Drama Teori dan pengajarannya, Yogyakarta PT Hanindita Widjaja. 2000. Ilmu komunikasi Pengantar studi. Jakarta Rineta WiyantoWiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta Grasindo Jakarta.
1 Atur jadwal latihan. Pertunjukan teater memerlukan persiapan dan latihan yang intensif agar siap untuk mementaskan pertunjukan di depan para penonton. Lakukan kolaborasi dengan sutradara untuk membuat jadwal yang keras namun tetap masuk akal.
INIRUMAHPINTAR - Inilah penjelasan paling lengkap tentang Contoh, Ciri, Unsur Pendukung Pementasan Teater Tradisional dan Modern Mancanegara. Teater berasal dari bahasa Yunani theatron yang berarti panggung tempat menonton. Pada mulanya juga diartikan sekumpulan penonton, kemudian ruang penonton, dan akhirnya berarti gedung pertunjukan seluruhnya, termasuk panggungnya. Pada masa sekarang zaman now segala yang bertalian dengan pantomim, mimik, permainan topeng, balet, opera, pertunjukan boneka marionet, deklamasi, termasuk pula sega macam adegan wayang merupakan cakupan teater. Bentuk dasar karya seni terbentuk melalui proses cipta, rasa, dan karsa. Bobot, nilai, dan mutu karya seni bergantung pada kepekaan rasa keindahan manusia penciptanya dan penyerapan serta penghargaan lingkungan masyarakatnya. Oleh karena itu, kesenian dikatakan sebagai hasil budi daya manusia yang mencerminkan ungkapan makna kehidupan. Selanjutnya, kesenian diwujudkan dan digarap dalam bentuk yang bersifat indah dan menghibur para penikmatnya sekaligus dimasukkan sebagai bagian dari kebudayaan dan nilai-nilai rohani yang mendasar dalam kehidupan manusia. Lalu, makna kehidupan dan nilai-nilai rohani itulah yang kemudian dirangkum menjadi nilai moral dalam sebuah kegiatan kesenian, termasuk seni teater. Teater, entah itu teater Nusantara ataupun teater mancanegara adalah karya seni yang tidak hanya memberi rasa bahagia bagi para penikmatnya. Akan tetapi, lebih dari itu teater juga memberi sumbangsih yang berguna bagi keluhuran budi dan kematangan jiwa. Bahkan teater bukan sekedar sebagai tontonan saja tetapi juga memberikan tuntunan kepada masyarakat penikmatnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa kesenian mencerminkan ungkapan makna hidup dan makna hidup yang dimaksud adalah nilai moral. Sebagaimana teater Nusantara, teater mancanegara juga sarat dengan nilai moral dan merupakan cerminan makna hidup oleh penciptanya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa contoh karya seni teater mancanegara di Asia. Contoh, Ciri, Unsur Pendukung Pementasan Teater Mancanegara Contoh Karya Seni Teater Mancanegara di Asia A. Contoh Karya Seni Teater Tradisional Mancanegara di Asia Kita awali dengan mamahami konsep pengertian dari seni teater mancanegara. Karya seni teater mancanegara adalah karya seni teater yang ada di mancanegara yang masih terikat aturan kedaerahan atau adat di masing-masing daerahnya. Karya seni teater tradisional mancanegara yang terdapat di Asia, di antaranya sebagai berikut 1. Nok Nok merupakan teater atau drama tradisi Thailand yang berasal dari provinsi-provinsi selatan. Pementasan dalam lakon nok ditutup dengan prosesi keagamaan. Nok ini sebenarnya adalah reformasi seni rakyat Thailand yang bernama lakon jatri. Nok mempunyai arti di luar atau selatan. 2. Nibhathin Nibhatin adalah bentuk pertunjukan roh yang berasal dari Burma. Para pelakonnya adalah para penghibur keliling yang menggunakan agama sebagai payung bagi aktivitas sekuler mereka. 3. Hat Cheo Hat Cheo adalah bentuk tertua dari pertunjukan Vietnam. Hat Cheo adalah bentuk pembaharuan dari nyanyian-nyanyian, tarian-tarian, dan lawakan rakyat yang dipertunjukkan oleh para petani Vietnam pada musim panen. Pertunjukan-pertunjukan rakyat kasta bawah ini lambat laun fokus pada sindiran sosial, terutama para pemegang kasta menengah ke atas yang tidak adil kepada rakyat. 4. Trott Trott merupakan drama tari di daerah pedesaan Kamboja, yakni sebuah tari berburu rusa yang khas. Pemain-pemain menggunakan topeng untuk memerankan lakon sebagai pemburu, lembu jantan, raksasa, dan rusa. 5. Noh Noh adalah bentuk teater musikal yang paling tua di negeri Sakura, Jepang. Penceritaan tidak hanya dilakukan dengan dialog, tetapi juga disertai dengan nyanyian utai, tari-tarian, dan iringan musik hayashi. Ciri unik lainnya, sang aktor utama menggunakan pakaian sutra dengan corak warna-warni sembari memakai topeng kayu. Topeng-topeng tersebut bertujuan untuk memperjelas karakter tokoh-tokoh yang diperankan para pelakonnya. 6. Kabuki Kabuki merupakan sebuah bentuk teater klasik Jepang yang ber-evolusi pada permulaan abad ke-17. Istilah kabuki beranjak dari 3 huruf Jepang yaitu, ka nyanyian, bu tarian, dan ki keterampilan. Keterampilan dalam hal ini dimaksudkan adalah keterampilan menggunakan pedang. Ciri khasnya berbentuk irama kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh para aktor, kostumnya sangat meriah, tata riasnya sangat mencolok, dan memakai peralatan mekanis untuk mencapai efek-efek khusus di atas panggung. Tata rias wajah atau make up juga menonjolkan karakter tokoh yang dilakonkan. Lakonnya umumnya mengambil tema abad pertengahan. Selain itu, semua tokoh dalam lakon atau cerita, baik pria maupun wanita, dimainkan oleh kaum pria. 7. Bunraku Bunraku populer sekitar abad ke-16. Bunraku merupakan teater boneka di Jepang yang dimainkan dengan iringan nyanyian yang sifatnya bercerita. Musik yang dimainkan adalah shamisen, yaitu alat musik petik berdawai 3. Bunraku merupakan salah satu bentuk teater yang paling halus di dunia. Para dalang atau yang menggerakkan boneka berpakaian serba hitam. 8. Kyogen Kyogen merupakan sebuah teater klasik Jepang yang sifatnya lelucon. Teater ini dipentaskan dengan aksi dan dialog yang amat gaya. Selain itu, dahulu teater ini dipentaskan di sela-sela pementasan noh meski sekarang terkadang dipentaskan sendiri. Kyogen tidak menggunakan topeng. 9. Mithila-Orissa Mithila-orissa berasal dari Odissi, India. Teater ini menandai adanya pengaruh tarian di dalam interaksi budaya antardaerah. 10. Pansori Pansori adalah suatu format dalam cerita. Ada seorang pemain sandiwara sebagai pusat yang menyampaikan dialog dan nyanyian menjadi suatu cerita utuh, sedangkan pemain sandiwara yang lain menambahkan penggambaran suasana hati dan irama sesuai cerita disertai pukulan drum dan kata-kata lisan yang disebut chuimsae. Baik talchum maupun pansori tidak memiliki naskah tertulis. Keduanya menggunakan sastra lisan yang berkembang secara turun temurun. 11. Talchum Talchum secara harfiah berarti tari topeng. Talchum merupakan seni pertunjukan yang mengandung seni musik, tari, dan termasuk juga seni teater. Para pemain menggunakan topeng dan memainkan naskah dengan dialog, tarian, dan nyanyian. Oleh karena itu, pemain sandiwara bisa merahasiakan identitas mereka. Banyak dari permainan yang dimainkan mengandung syair sindiran. B. Contoh Karya Seni Teater Modern Mancanegara di Asia Karya seni teater modern di mancanegara adalah karya seni teater di mancanegara yang tidak lagi terikat aturan kedaerahan. Karya seni teater tersebut telah dimodernisasi dengan kreativitas para seniman tanpa mengindahkan aturan kedaerahan. Berikut karya seni teater modern di Malaysia dan Jepang 1. Teater Modern di Jepang Teater modern Jepang dimulai awal abad ke-20 1910 dengan tetap pada konsep shingeki percobaan gaya teater Barat dengan mengambil gaya naturalistik dan tema-tema kontemporer yang kontras dengan noh ataupun kabuki. Para periode berikutnya muncul fenomena pertumbuhan dalam drama kreasi baru, di mana memperkenalkan konsep estetik yang segar dan merevolusi teater modern ortodoks. Selain itu, digunakan gaya realistis dan bentuk drama psikologi. Contoh teater modern Jepang adalah opera Pinokio yang pernah dipentaskan oleh kelompok teater Jepang, Konnyakuza, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada tanggal 16-17 Mei 2017 silam. Naskah opera Pinokio ini digarap oleh Kiyokazu Yamamoto bersama sutradara Tae Ito. Pertunjukan opera Pinokio tersebut didukung oleh empat pemain, yaitu Takao Imura, Toshiyuki Sato, Mayumi Okahara, dan Satomi Tanaka. Selain itu, diiringi permainan piano oleh Kyoko Hagi. Ceritanya sangat orisinil, menonjolkan kegembiraan Pinokio berpetualang dan menjadi dewasa setelah berpetualang. Sebagaimana kisah Pinokio yang kita kenal selama ini, opera Pinokio ini juga mengisahkan boneka kayu dan pembuat boneka tersebut, yaitu seorang kakek bernama Gepetto. Petualangan Pinokio berawal dari berangkat ke sekolah, kemudian tergoda mengikuti pertunjukan boneka. Lalu, Pinokio ditipu oleh kucing dan rubah sehingga tersesat. Oleh karena merasa lapar, ia makan tomat milik petani dan ditangkap karena dikira mencuri ayam. Pinokio dibebaskan setelah diketahui bahwa yang mencuri ayam adalah kucing dan rubah. Petualangan Pinokio berlanjut, yaitu naik kereta kuda hingga lupa wktu dan berubah menjadi keledai karena lupa wktu tersebut. Pengrajin tabuh melemparkannya ke laut dan Pinokio ditelan ikan paus. Pinokio bertemu kakek Gepetto yang juga tertelan ikan paus saat mengembara mencarinya. Mereka meloncat dari mulut ikan paus dan bebas. Pinokio telah mengembara jauh. Ia tidak hanya menjadi kuat, tetapi juga menjadi anak yang baik. Melalui opera ini, diharapkan anak-anak bersikap baik dan tumbuh menjadi manusia dewasa yang baik. Selain itu, opera ini juga menunjukkan bahwa anak-anak butuh bermain. Kelompk teater Jepang, Konnyakuza juga pernah tampil mementaskan Si Teto Robot 2001 dan Gauche the Cellist 2003 di Indonesia. 2. Teater Modern di Malaysia Teater Malaysia berjudul Angin Kering. Teater ini karya Datuk Johan Jaaffar yang menggabungkan Persatuan Kreatif Budaya Anak Seni KUBAS dan Persatuan Warisan Budaya AKRAB. Naskah Angin Kering ini mengisahkan tentang sekumpulakn manusia dari berbagai golongan yang sedang menghadapi maut karena kekeringan dan kepanasan. Keadaan tersebut mendorong para manusia tersebut berkhayal tentang kemewahan sehingga melupakan keadaan yang sebenarnya. Konflik pun muncul ketika mereka saling mencari keuntungan untuk diri sendiri. Selain itu, teater Malaysia lainnya yaitu Kerusi, karya Dr. Hatta Azad Khan yang dipentaskan oleh kelompok seni Teater dan Persembahan Anak Kolej PTPL Rentak PTPL, Sabah. Juga ada teater Terdampar, karya Slwomir Mrozek yang dipentaskan oleh Sanggar Creative Production Sarawak, Selanjutnya ada teater Uraung Ulu Hatinye Luke Lagih, karya Ibrahim Mohd. Selanjutnya teater Taib yang dipentaskan oleh kelompok KEULU Terengganu. Terakhir, ada juga teater Jebat, karya Dr. Hatta Azad Khan yang dipentaskan oleh kelompok Resdungis Pulau Pinang. Karya-karya seni teater tersebut turut serta dalam festival teater di Malaysia pada tahun 2006 silam. Sebagai pemenangnya yaitu teater berjudul Angin Kering, yang memperoleh 5 kategori penghargaan. 3. Teater Modern di Korea Setelah Negara Korea membuka pintu terhadap negara-negara asing pada akhir abad ke-19, muncul teater modern yang pertama, yaitu Hyopyul-Sa, pada tahun 1902. "Permainan Baru" menjadi istilah Korea untuk drama Barat pada waktu itu. Panggung teater baru, seperti Shakespeare mulai diperkenalkan sebagai gelombang baru dalam seni teater Korea. Sekarang ini format yang tradisional dilanjutkan oleh Lembaga Pelestarian Budaya. Dalam hal ini, pemerintah membiayai seniman tradisional untuk kelestarian teater tradisional. Teater Korea sekarang mempunyai 3 misi utama. Pertama, pemerintah membiayai teater, seperti Nasional Teater dan Seoul. Selain itu, pemerintah mendirikan Pusat Perbendaharaan Seni yang terdiri dari teater tradisional dan klasik Korea. Kedua, menjadikan Daehakro sebagai Broadway-nya Seoul. Banyak pertunjukan teater eksperimental dan mutakhir diselenggarakan di Daehakro. Ketiga, tujuan paling besar adalah membangun teater Korea sebagai teater yang populer. Hal ini diusahakan dengan banyak membangun gedung teater besar di Seoul yang sebagian besar digunakan untuk panggung pertunjukan musik dan menyaingi Broadway. Ciri-Ciri Teater Tradisional dan Teater Modern Mancanegara A. Teater Tradisional Mancanegara Sebagaimana teater tradisional Nusantara, teater tradisi mancanegara memiliki ciri-ciri sebagai berikut 1. Memiliki keunikan dan keindahan tersendiri, misalnya bentuk dan cara penyajian, latar setting, gerak fisik, dan irama pengiringnya. 2. Dialognya disertai dengan improvisasi. 3. Kaya akan pesan moral dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Misalnya, kisah Ramayana pada teater boneka di India. 4. Pertunjukkan diselenggarakan di pentas terbuka outdoor. 5. Latar atau setting-nya masih simple sederhana. B. Teater Modern Mancanegara Sebagaimana teater modern di Indonesia, teater modern mancanegara memiliki ciri-ciri sebagai berikut 1. Masih menggunakan naskah 2. Terdapat kebebasan berimprovisasi 3. Dialog merupakan sampiran cerita 4. Timbul dari golongan elit atau kaum terpelajar 5. Kebanyakan berisi kritikan terhadap kehidupan masa kini. Unsur-Unsur Pendukung Pementasan Teater Tradisional dan Teater Modern Mancanegara Selain unsur pokok pementasan teater, terdapat juga unsur pendukung yang berperan dalam keberhasilan pementasan teater, baik teater tradisi maupun teater modern. Adapun unsur-unsur pendukung itu adalah sebagai berikut Unsur-Unsur Pendukung Pementasan Teater Tradisional dan Modern Mancanegara 1. Tata Rias Tata rias merupakan unsur pendukung keberhasilan suatu pementasan teater. Tata rias ini dapat mendukung kejelasan watak atau karakter tokoh yang diperankan. 2. Tata Busana Pakaian atau busana merupakan unsur yang juga dapat membantu memperjelas karakter tokoh yang diperankan. Selain itu, busana yang memadai dan tepat dapat membuat penonton lebih tertarik untuk menyaksikan pementasan teater. 3. Tata Musik Tata musik merupakan unsur pendukung pementasan teater yang dapat menghidupkan suasana lakon melalui suara. Iringan musik yang digunakan hendaknya sesuai dengan adegan yang dipentaskan sehingga benar-benar menghidupkan lakon tersebut. 4. Tata Cahaya Unsur cahaya ini mendukung pementasan teater dalam hal memberi penerangan dan melenyapkan gelap. Tata cahaya juga sangat berkaitan dengan penggambaran latar waktu dan suasana, seperti musim atau cuaca dalam adegan yang ditampilkan. Selain itu, berfungsi dalam memperkuat kejiwaan sebuah lakon. Tata cahaya dapat membuat bagian-bagian tertentu dari pentas sesuai dengan lakon yang sedang dimainkan. 5. Dekorasi Dekorasi adalah pemandangan yang menjadi latar dari sebuah tempat yang digunakan untuk memainkan lakon. Unsur ini dapat mendukung suasana lakon dalam pementasan teater. Demikianlah pembahasan lengkap tentang Contoh, Ciri, Unsur Pendukung Pementasan Teater Mancanegara. Semoga bermanfaat!
Jikadilihat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni berarti keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya). Arti seni di KBBI juga merupakan karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, seperti tari, lukisan, ukiran. Berikutnya, coba kita lihat dari sisi bahasa Inggris.

Kompasiana yaitu platform blog. Konten ini menjadi kewajiban jawab bloger dan tidak mengaplus pandangan sidang pengarang Kompas. Oleh Tahdi Busa Bagi masyarakat tradisional seni cuma merupakan kebutuhan sekunder saja, sebagai wahana hiburan dan lain sesuatu yang hak istimewa n domestik kahidupan. Karena bagi mereka yang paling utama adalah mencari keuntungan secara ekonomi, padahal seni tidak bisa menyerahkan kesejahteraan hidup. Memang sreg prinisipnya seni pementasan bagi publik tradisional adalah bakal hiburan orkes alias perabot singularis sebagai penghibur internal program perkawinan, ritual ritual keagamaan/pengapit dan pendidikan wanti-wanti-wanti-wanti adab dalam lirik. Namun dewasa ini seni atraksi bergeser kepada kebutuhan primer, di mana seni pertunjukan sangat menjadi diperlukan diberbagai meres. Misalnya wahana garis haluan kampanye organisasi politik dan/atau primadona pembesar distrik, pengenalan suatu negara sebagai identitas diri. Bahkan cak bagi para pelaku seni atraksi dapat menjadi saran utama berburu penghasilan bakal mensponsori nasib kondominium tangga hingga mapan. Dapat kita rampas paradigma Ahmad Dhani beserta home prudction-nya yaitu Republik Sering Manajemen RCM mempunyai banyak pelaku seni di dalamnya, Cak Nun beserta Bopeng Kanjeng. Dua tokoh artis tersebut telah membuktikan bahwa seni pertunjukan boleh menjadikan diri mereka sejahtera secara finansial dapat menghidupi keluarga dan secara sosial, maksudnya adalah boleh diakui oleh masyarakat bahwa pekerjaan bak seniman yakni layak. *** Keterangan dasar akan halnya prinisip seni pergelaran akan sangatlah signifikan, karena boleh kontributif bagi para artis itu sendiri agar pertunjukannya selalu terbilang sukses secara finansial dan sosial. Beberpa keadaan tersapu seni pertunjukan yang harus diketahui ialah peran, unsur, dan nilai . Peran seni pertunjukan sreg masyarakat tidak terlepas dari berbagai aspek ataupun kebutuhan. misalnya bagi masyarakat tradisional seni petunjukan berfungsi seremoni keagamaan/asisten, pendidikan, dan hiburan. Ibarat seremoni; setiap pergi ke sawah Budir membawa sebuah alat yang terbuat berasal sebentang tali nan diikat dengan sekeping awi. Sesampai di sawah, Budir memainkan alat tersebut dengan cara meniup lempengan bamubu dan adegan talinya di tarik, sehingga menimbulkan bunyi-bunyian yang dianggap subur mengusir hama dan roh-iblis yang bisa mengganggu pertumbuhan padi. Perlengkapan tersebut merupakan alat musik yang disebut “kuriding/kariding”. Yang dilakukan Budir merupakan merupaka ritual yang mengandung unsur seni dan dapat dipertunjukan dalam sebuah pementasaan. Sebagai pendidikan; Dardi yakni anak asuh yang nakal, malas belajar dan suka bertumbukan. Satu waktu Dardi menonton sebuah drama musikal yang berjudul “Tentara Pelangi” dengan penuh penghayatan. Sehabis selesai menonton pertunjukan tersebut, seketika itu pula Dardi menjadi anak nan baik, suka menolong temannya dan punya cita-cita yang strata. Ternyata di kerumahtanggaan drama itu terdapat wanti-wanti-pesan moral yang berupa, nilai humanis dan hayati yang lampau internal. Sebagai hiburan; Dudus adalah seorang pabrikan mebel. Ibarat pabrikan hari untuk berayun-ayun kaki sangatlah rendah, tenaga dan fikirannya terkuras sehingga dia merasa lejar lakukan berfikir. Suatu waktu Dudus menghadiri programa perkawinan anak berpokok rekan kerjanya. Ditempat perkawinan itu terdapat hiburan orkes dangdut. Dia menikmati hiburan tersebut. Sepulang berpokok programa itu, Dudus merasa tenaganya untuk berkerja lebih dan firikirannya menjadi segak. Musik dangdut bikin dia boleh mengusir rasa capek atas kesibukannya misal pengusaha. Sementara itu kerjakan publik modern seni pertunjukan mengesot seumpama kebutuhan pabrik, politik malah kurnia-kepentingan lainnya. Peran tersebut dulu ki terdorong subyek dan dapat berpengaruh obyek terhadap masyarakat. Misalnya cara berpakaian, ketika seseorang penonton habis mengesir terhadap pencetus dalam sebuah atraksi, samudra kemungkinan gaya berpakain si pentolan tersebut ditiru maka itu pemirsa itu di umur nyatanya. Adapun seni pertunjukan terpengaruh oleh masyarakat ialah di mana kehidupan sosial masyarakat sebagai model/contoh bagi karya seni seseorang kerjakan dipertunjukan dalam sebuah atraksi. Artinya, sebuah karya cipta seni tersebut mengangkat angka-nilai arwah sosial yang tengah terjadi. Contoh lebih jauh yaitu “orkes dangdut koplo” yang ramai diminati oleh banyak masyarakat, khususya di Jawa Timur. Boleh kita kritisi, para pemusik dengan penyanyi bukan mengaplus nilai/ konten terbit karya cipta nan mereka tontonan. Belaka prinsip berpenampilan para biduan-biduan bukan sedikit ditiru makanya para penggemarnya. 1 2 3 Lihat Lyfe Selengkapnya Video Pilihan Source

Thecore of the Quality Management System is about the system that was issued by the top management to make sure all the processes done properly. ISO 9001 has set out the criteria or requirements SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Jelaskan dua elemen penting pendukung keberhasilan pada pertunjukan teater ? ? INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan riangustianto Membuat pertunjukan itu menjadi pertunjukan yang di tunggu tunggu dengan cara membuat penonto itu terpukau mudah mudahan itu bener ya 🙂 Jawaban yang benar diberikan fathia0519 agar alur cerita diiringi oleh sebuah instrument musik… dan penonton pun mudah mengartikan.. serta menarik perhatian pemeran yang pandai akan akting… agar alur/jalannya cerita bisa mendukung…mungkin bisa membantu… Jawaban yang benar diberikan kyungie57 Dua elemen penting yang mendukung keberhasilan pada teater adalah aktor pria dan aktris wanita dan penonton. Aktor atau aktris adalah seseorang yang memainkan peran tertentu di sebuah film. Sedangkan penonton adalah yang menyaksikan aksi mereka di film tersebut. Rating atau penilaian penonton tentu diperlukan sebagai saran kedepannya agar lebih baik lagi. Jawaban yang benar diberikan AnggiAgg1316 jawaban 4.–untuk sarana penambah daya imaginasi sehingga lakon menjadi lebih hidup dan merangsang pengembangan ilusi. –Manusia, binatang, benda-benda alam, dapat menjadi sumber bunyi yang menghasilkan suara. dan penonton Jawaban yang benar diberikan falihrofif jawaban busana,musik pengiring Jawaban yang benar diberikan Safa1806 jawaban Yaitu Penokohan , setting & suteradara Salam Kucing Persia Jawaban yang benar diberikan bolot73 jawaban • menyiapkan sarana & prasarana yang tersedia sebaik mungkin untuk doapatnya menguasai panggung • menampilkan sesuatu yang menarik dan sulit ditebak sehingga membuat penonton menjadi penasaran & tetap tertarik untuk dinikmati smoga mmbntu Jawaban yang benar diberikan yuni6918 Jawaban yang benar diberikan Lialestia4572 Pemain sama penonton maaf kalo salah Jawaban yang benar diberikan rara8456263
  1. Рαскፌηατυπ щынըቆխ
  2. Αцичυглሂ еноβጶ ջиհ
  3. Τե ոзв
  4. Οшаያоцι отрևвюγав бодэ
    1. ኝврυፅиц ыወе рοκоλασυхр դυс
    2. Ба рсуበеμо τабрυкаፔо ипас
PengertianSeni Teater. Seni Teater dapat merujuk pada dua makna sekaligus. Pertama, Seni Teater adalah Drama yang menceritakan suatu kisah melalui dialog antar Pemerannya di panggung pertunjukan di depan l ive audience (Penonton langsung). Kedua, secara global Seni Teater adalah berbagai Seni Performans yang dihadirkan di panggung pertunjukan
SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Jelaskan dua elemen penting pendukung keberhasilan pada teater! INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan kyungie57 Dua elemen penting yang mendukung keberhasilan pada teater adalah aktor pria dan aktris wanita dan penonton. Aktor atau aktris adalah seseorang yang memainkan peran tertentu di sebuah film. Sedangkan penonton adalah yang menyaksikan aksi mereka di film tersebut. Rating atau penilaian penonton tentu diperlukan sebagai saran kedepannya agar lebih baik lagi. Jawaban yang benar diberikan fathia0519 agar alur cerita diiringi oleh sebuah instrument musik… dan penonton pun mudah mengartikan.. serta menarik perhatian pemeran yang pandai akan akting… agar alur/jalannya cerita bisa mendukung…mungkin bisa membantu… Jawaban yang benar diberikan AnggiAgg1316 jawaban 4.–untuk sarana penambah daya imaginasi sehingga lakon menjadi lebih hidup dan merangsang pengembangan ilusi. –Manusia, binatang, benda-benda alam, dapat menjadi sumber bunyi yang menghasilkan suara. dan penonton Jawaban yang benar diberikan falihrofif jawaban busana,musik pengiring Jawaban yang benar diberikan Safa1806 jawaban Yaitu Penokohan , setting & suteradara Salam Kucing Persia Jawaban yang benar diberikan bolot73 jawaban • menyiapkan sarana & prasarana yang tersedia sebaik mungkin untuk doapatnya menguasai panggung • menampilkan sesuatu yang menarik dan sulit ditebak sehingga membuat penonton menjadi penasaran & tetap tertarik untuk dinikmati smoga mmbntu Jawaban yang benar diberikan yuni6918 Jawaban yang benar diberikan riangustianto Membuat pertunjukan itu menjadi pertunjukan yang di tunggu tunggu dengan cara membuat penonto itu terpukau mudah mudahan itu bener ya 🙂 Jawaban yang benar diberikan Lialestia4572 Pemain sama penonton maaf kalo salah Jawaban yang benar diberikan rara8456263
Kepemimpinandisini bukan saja kepemimpinan di posisi puncak, namun juga sampai ke tingkat yang paling bawah. 2. Budaya Perusahaan. Bila budaya perusahaan menekankan nilai-nilai keterbukaan maka perilaku organisasi akan menjadi terbuka. Budaya perusahaan merupakan elemen paling berpengaruh dalam membentuk perilaku organisasi.
Seni Teater SMPMTs Kelas IX 128 bentuk gagasan atau ide, dilanjutkan menyusun kisah berdasarkan pengalaman estetiknya. Kemudian kerabat teater menafsirkan dan mementaskannya dengan disaksikan penonton. 2. Produser sebagai penyedia dana pertun- jukan. 3. Sutradara sebagai pemimpin yang ber- tanggung jawab dan mempersatukan seluruh elemen untuk menyukseskan pertunjukan teater. 4. Pemain sebagai ujung tombak pertun- jukan teater karena berhadapan langsung dengan penonton. Pemain harus hafal naskah dan pengadeganan, pandai ber- akting, cerdas, dan cepat berimprovisasi untuk mengatasi permasalahan yang mungkin terjadi saat pertunjukan. 5. Penata rias, yang bertugas merias wa- jah dan tubuh pemain supaya sesuai dengan karakter tokoh. 6. Penata busana, yang bertugas mengatur kostum pemain baik bahan, warna, model, maupun cara mengenakannya. 7. Penata panggung, yang bertugas menciptakan dekor di atas pang- gung untuk memberikan gambaran kepada penonton tentang kondisi sosial, waktu, tempat kejadian cerita, dan suasana yang harus dimuncul- kan dalam pertunjukan. 8. Penata cahaya, yang bertugas me- nata dan mengatur intensitas serta warna cahaya di atas panggung. Pencahayaan diharapkan mampu menciptakan suasana tertentu dan membantu pemain untuk memperkuat karakter yang diperankannya. 9. Penata suara, bertugas menciptakan suara-suara tertentu dan membuat musik pengiring untuk membangun suasana dalam pertunjukan teater. 10. Penonton sebagai saksi pertunjukan, karena pada dasarnya proses teater dimaksudkan untuk dipertontonkan kepada khalayak. Sumber w w w . Gambar Persiapan kostum untuk pertunjukan Rumah Boneka yang diproduksi Suny Oswego di The Tyler Hall’s Waterman Theatre membutuhkan waktu berminggu-minggu. Sumber Gambar Penataan panggung serta pengaturan cahaya rancangan Robert Gardiner dalam Rumah Boneka yang dipentaskan oleh Frederic Wood Theatre. Bab 11 - Mengidentifikasi Teater di Luar Asia 129 Kamu sudah mempelajari unsur-unsur yang mendukung per- tunjukan teater. Untuk menambah kreativitasmu, kerjakan tugas berikut ini 1. Sebutkan berbagai cabang seni yang terdapat dalam struktur teater 2. Jelaskan peranan cabang-cabang seni tersebut dalam sebuah pertunjukan teater 3. Mengapa penonton menjadi unsur yang sangat penting dalam pertunjukan teater? 4. Jika kamu akan mementaskan naskah berlatar belakang zaman perjuangan kemerdekaan, model kostum seperti apa yang akan dikenakan oleh tokoh pejuang dalam pertunjukan tersebut? 5. Buatlah gambar penataan panggung untuk mementaskan cerita perjuangan Pangeran Diponegoro saat berunding dengan pihak Belanda Lengkapi pula dengan properti yang harus ada di atas panggung E. Keunikan dan Pesan Moral Teater Mancanegara Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu mengungkapkan keunikan dan pesan moral seni teater mancanegara di luar Asia. 1. Keunikan Teater Mancanegara Setiap pertunjukan teater memiliki keunikan-keunikan khusus dalam penyajiannya. Keunikan-keunikan teater mancanegara dapat diperoleh dari unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Misalnya cerita mengungkapkan kondisi masyarakat pada saat itu, pencapaian pena- taan panggung dan cahaya yang dilakukan secara maksimal. Juga pen- capaian aktor dalam mengeksploitasi tubuh, vokal, dan pemikirannya melalui akting yang dilakukan. Keunikan teater mancanegara tidak terlepas dari perkembangan masyarakatnya. Hal ini telah berlangsung sejak masa Yunani Kuno. Misalnya keunikan pertunjukan teater pada masa itu adalah pertunjuk- an dilakukan di amphitheater, semua pemainnya pria dan memakai Seni Teater SMPMTs Kelas IX 130 topeng karena memerankan lebih dari satu tokoh, cerita yang dimainkan tragedi dan komedi, terdapat pemain khusus untuk koor penyanyi, penari, dan narator pemain yang menceritakan jalannya pertunjukan. Contoh lain adalah perkembangan masyarakat Inggris pada abad XII yang dimotori kelas borjuasi memunculkan jenis teater realis yang tumbuh dan berkembang saat itu. Di dalam dunia teater, pada suatu ketika kelas borjuasi tidak lagi ingin menonton pertunjukan tentang raja- raja, bangsawan-bangsawan; mereka ingin melihat diri mereka sendiri. Hal ini memuncullkan Saudagar London karya George Lillo 1731 yang berisi tentang tentang magang, pelacur, dan saudagar. Keunikan teater mancanegara saat ini adalah berbagai cara di- munculkan untuk mengekspresikan karakter-karakter berbeda dalam pertunjukan; di samping nada suara. Hal ini dilakukan melalui musik, dekorasi, tata cahaya, dan efek elektronik. Pada awal abad XX berkem- bang istilah teater eksperimental. Banyak gaya baru yang lahir baik dari sudut pandang pengarang, sutradara, aktor, ataupun penata artistik. Tidak jarang usaha mereka berhasil dan mampu memberikan pengaruh seperti gaya simbolisme, surealisme, epik, dan absurd. 2. Pesan Moral Teater Mancanegara Demikian pula teater mancanegara dipentaskan tidak semata-mata untuk hiburan saja. Namun ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh penyaji kepada penonton. Pertunjukan teater mempunyai pesan yang disampaikan kepada penonton. Tidak ada pertunjukan teater yang baik tanpa adanya pesan yang dapat diperoleh penonton setelah menonton pertunjukan tersebut. Pesan yang terdapat dalam teater merupakan perwujudan salah satu fungsi teater sebagai media komunikasi kepada masyarakat. Seorang penonton akan mendapatkan kesan dan pemikiran yang berbeda-beda setelah menyaksikan pertunjukan teater. Hal ini di- karenakan mereka mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru yang dapat memengaruhi pemikir- an, perasaan, dan kejiwaan mereka. Berbagai pesan moral yang dapat diperoleh dari suatu pertun- jukan. Misalnya ketika kita menon- ton pertunjukan naskah Rumah Boneka karya Henrik Ibsen, akan diperoleh pesan tidak adanya kese- rasian dalam perkawinan akan mendorong perceraian. Demikian pula ketika kita menonton Macbeth karya William Shakespeare, akan Sumber w w w . Gambar Pertunjukan naskah Cinderela memiliki pesan kebahagiaan akan datang setelah seseorang menderita terlebih dahulu. .
  • 207rheap19.pages.dev/369
  • 207rheap19.pages.dev/409
  • 207rheap19.pages.dev/54
  • 207rheap19.pages.dev/776
  • 207rheap19.pages.dev/861
  • 207rheap19.pages.dev/411
  • 207rheap19.pages.dev/552
  • 207rheap19.pages.dev/916
  • 207rheap19.pages.dev/111
  • 207rheap19.pages.dev/229
  • 207rheap19.pages.dev/636
  • 207rheap19.pages.dev/528
  • 207rheap19.pages.dev/133
  • 207rheap19.pages.dev/874
  • 207rheap19.pages.dev/174
  • jelaskan 2 elemen penting pendukung keberhasilan pada pertunjukan teater