Ada suatu ungkapan dalam bahasa Inggris yang mengatakan â Seeing is believingâ. Ungkapan itu senada dangan ungkapan Thomas, karena melihat, maka ia percaya. Banyak orang tidak percaya kepada Tuhan, karena mereka tidak atau belum pernah melihat Tuhan. Banyak orang sekarang ini yang lebih suka atheis agnostik, karena mereka tidak percaya akan adanya Tuhan. Oleh karena itu, kalau kita menyimak kata-kata Yesus kepada ThomasâJangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalahâ. Kita pun dapat memahami paham agnostik atheis, karena mereka sangat mengandalkan pikiran dan inderanya untuk melihat Tuhan. Namun kita juga dikaruniahi indera yang keenam atau ketujuh, yang jauh lebih hebat dari dari kelima indera kita. Kita pernah mendengar dengan indera bathin, dengan indera inilah kita bisa mengerti tentang apakah Tuhan itu ada atau tidak ada. Memang pemahaman Tuhan itu harus dimengerti dalam Roh dan Kebenaran. Dan jika kita belum mampu apa itu Roh dan Kebenaran, maka sulitlah bagi kita untuk sampai kepada pemahaman tentang Tuhan. Namun sebagaimana Paulus dalam Kolese 115 dikatakanâ Yesus itu adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang tersulung di antara segala ciptaanâ. Artinya jika kita mau mengerti tentang gambar Allah, kita harus mengerti siapakah sosok Yesus itu. Barangkali pemahaman ini dapat memandu kita untuk sampai kepada Allah. Dalam Kitab Wahyu 18 disebutkan pulaâ Yesus itu adalah Alpha dan Omegaâ, yang pertama dan terakhir. Yang lebih jelas sebagaimana ditulis oleh Yohanes dalam Injilnya 1313â Aku adalah Guru dan Tuhan, dan katamu itu benarâ. Dari beberapa ungkapan di atas, jelas sekali bahwa Yesus itu tidak hanya manusia biasa, tetapi sungguh Allah yang hidup di tengah umat manusia. Ia telah memberikan pedoman hidup bagaimana orang akan memasuki Kerajaan Surga yang harus dilewati melalui jalan penderitaan via dolorosa. Walau kita tidak pernah melihat wajah Tuhan sebagaimana Thomas harapkan, kita mengimani bahwa Tuhan itu sungguh ada melalui Yesus yang pernah hidup 2000 tahun yang lalu. Itulah Tuhan Yesus Sang Mesias yang sungguh Allah dan sungguh manusia. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. ~Yohanes 20 29
TikTokvideo from AlwinAlinan_ (@alwinalinan_): "Berbahagialah kamu yang tidak melihat namun percayađ##tambangbatubarakalimantan #CaffinoBaristan #kalimantantimur". suara asli - AlwinAlinan_.
- Firman Tuhan dalam Alkitab adalah sulu dan pelita bagi orang kristen. Alkitab mengajarkan tentang kebenaran bagaimana dari penciptaan hingga Tuhan Yesus menjadi serupa dengan manusia dan mengajarkannya kepada murid-muridnya. Dengan Firman Tuhan mengajarkan manusia untuk tahu membedakan yang benar dan yang jahat. Saat ini kita akan merenungkan Firman Tuhan yang terdapat dalam bacaan Alkitab Ibrani 116. "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia". Saudara-saudara di dalam Tuhan, ada batasan yang jelas ketika berbicara tentang Allah agar pembicaraan tersebut menghasilkan kesimpulan yang benar. Pertama, bahwa Allah itu tidak bisa dibatasi ruang dan waktu. Ada sekat yang membedakan manusia dengan Allah, yaitu manusia dibatasi ruang dan waktu sementara Allah tidak dibatasi ruang dan waktu. Pembatasan Allah dalam ruang dan waktu akan menciptakan pertanyaan-pertanyaan konyol yang tidak pada tempatnya dan jatuh pada posisi membatasi kemahakuasaan Allah atas kehidupan. Batasan ruang dan waktu bisa menciptakan pertanyaan, Allah itu laki-laki atau perempuan. Tentu pertanyaan tersebut itu menjadi konyol dan tidak pada tempatnya ditanyakan. Meskipun dijawab maka perlu dipahamkan bahwa konsep laki-laki dan perempuan berlaku hanya bagi ciptaan dan bukan pada Pencipta. Kisah Timotius, Uskup Kristen Abad Pertama dan Pemuda Saleh yang Miliki Pengetahuan Alkitabiah Ist Kedua, manusia tidak mungkin dapat mengenal Allah secara penuh. Manusia hanya bisa mengenal Allah sejauh Allah memperkenalkan diri-Nya kepada manusia. Invocatio: "Sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah Penyayang, Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan engkau dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu" (Ulangan 4:31). Bacaan : Mazmur 32:1-11 (Tunggal) Khotbah : Roma 5:12-19 (Anthiponal) Tema : Hidup Dalam Kasih Karunia Tuhan. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.â Yoh 2029. Sebenarnya dalam hidup kita ini, banyak hal yang tidak bisa kita lihat, namun kita percaya bahwa hal itu ada. apakah saudara pernah melihat usus dalam perut sendiri? Pernahkah melihat paru- parumu? pernahkah kita melihat ginjal kita sendiri? tidak. tetapi kita percaya bahwa itu semua ada dalam diri kita. Jikalau kita harus membuktikan bahwa itu ada dengan cara mengoperasi dan mengeluarkannya maka itu tindakan bodoh. Kita tidak pernah melihat kutub utara yang katanya penuh es, namun kita percaya melalui informasi bahwa kutub utara itu ada dan seperti itu. Kita tidak pernah lihat ada setan, namun kita percaya setan itu ada. Bulu kuduk merinding, kita ngeri melihat orang kerasukan. Kita ini berbahagia karena banyak hal yang kita tidak lihat namun kita percaya bahwa itu ada. Saudara tidak perlu operasi tubuh agar supaya percaya bahwa dalam tubuhmu ada usus, ginjal, hati. Ini sudah bahagia. Kita bisa menjalani hidup dengan tenang karena kepercayaan itu, bisa menjaga organ-organ tubuh kita agar tetap sehat. jadi sebenarnya, percaya tanpa melihat itu, sudah sering kali kita alami. Saya pun yakin bahwa Tomas juga sering kali menjalani hidup yang percaya walaupun dia tidak bisa lihat. Namun kali ini, imannya Tomas mengalami sedikit masalah, yakni dia harus melihat dahulu barulah dia bisa percaya. Kemudian Tuhan Yesus menjumpai Tomas dan mengundang Tomas mencucukkan jarinya ke dalam lambungnya. Tomas langsung percaya dan berseru, ya Tuhanku dan Allahku. Tuhan Yesus kemudian berkata âkarena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.â Joh 2029. Tomas sudah melihat Tuhan dan Yesus dan dia percaya. ini baik karena banyak orang yang sudah melihat Yesus tetapi tidak percaya. Namun ada yang lebih baik dan lebih berbahagia, yakni mereka yang tidak melihat Tuhan Yesus namun percaya. Siapa itu yang tidak melihat Tuhan Yesus dan percaya? apakah murid-murid? Bukan, sebab murid-murid melihat Tuhan Yesus dan percaya. Lalu siapa yang dimaksud Tuhan ketika mengatakan berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya? Kitalah yang dimaksudkan oleh Kristus ketika mengatakan kalimat itu. Orang-orang Kristen yang tidak hidup sezaman Tuhan Yesus, tentunya tidak melihat lagi Tuhan Yesus. Namun walaupun mereka tidak melihat Tuhan Yesus, mereka percaya. Saudara dan saya tidak melihat Tuhan Yesus, namun kita percaya kepada-Nya. Kita percaya bukan karena melihat tetapi karena mendengar dan membaca firman Tuhan. Saudara perhatikan Yoh 20 31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. Joh 2031. Iman kita berasal dari mana? dari apa yang dicatat oleh kitab suci. Kita percaya bukan karena kita sudah melihat Yesus yang menampakkan diri kepada Tomas, tetapi kita percaya kepada Kristus oleh karena apa yang dicatat dalam kitab suci. Tuhan mengatakan orang yang seperti ini berbahagialah. Kita berbahagia karena meskipun kita tidak mengalami pengalamannya Tomas, yakni melihat secara langsung Tuhan Yesus, namun dengan membaca pengalaman Tomas ini, kita pun boleh memiliki iman yang seperti Tomas, setelah dia berjumpa dengan Kristus. Iman saudara tidak lebih kurang dari Tomas, walaupun saudara tidak berada di sana saat itu. Iman kita sama dengan Tomas, walaupun kita sekarang berada di zaman dimana kita tidak melihat Tuhan Yesus secara fisik. Kita sama berimannya dengan Tomas dan murid-murid melalui apa yang dicatat oleh Yohanes. Iman kita bukan melalui apa yang kita lihat,. Iman kita datang melalui pendengaran dan apa yang kita baca. itulah sebabnya mengapa Yohanes mengatakan dalam Yohanes 2031, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. Joh 2031. Doa Tuhan Yesus, sekalipun kami belum pernah melihat-Mu, namun kami mengasihi-Mu. Kami percaya kepada-Mu, sekalipun kami sekarang tidak melihat-Mu. Kami bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan itu. Peliharalah iman kami ini dan ajarkan kami untuk menerapkan iman kami dalam pergumulan kami setiap hari. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa Johannis TrisfantGKIm Ka Im Tong, Bandung Berbahagialahmereka yang tidak melihat, namun percaya" (ay. 29). Pertanyaan dari kisah ini adalah apakah Tomas keliru kalau dia percaya dengan melihat. Menurut saya, Tomas tidak sepenuhnya keliru karena memang percaya juga muncul dari penglihatan. Namun, soal percaya dan beriman, Tuhan Yesus mengajak kita untuk beriman melampaui hal yang Namun ketika ia berkumpul kembali dengan para murid yang lain dan Yesus yang bangkit itu menampakkan diri-Nya kembali, Yesus pun menyapa secara khusus Tomas yang kurang percaya itu. ".. jangan engkau tidak percaya lagi melainkan percayalah" "Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya!" Percaya berarti tidak harus melihat RenunganHarian #RenungaKatolik #ImanKatolik #SantoThomasRasul #SikapIman #Percaya #Kurangpercaya #Bukti #KehadiranTuhan #Roh #Tidakmelihatnamunpercaya #Romo