Untukkamu yang sedang mencari cerita rakyat dalam bahasa Inggris , dibawah ini saya telah menuliskan sebuah cerita rakyat bahasa Inggris b Cerita Rakyat Bahasa Inggris Danau Toba. One of the famous folk story in Indonesia is the story of the area of Lake Toba (the origin of Lake Toba). On this occasion, I will share

cerita rakyat dari sumatera utara Berbicara tentang cerita rakyat, tidak akan terpisah dari mitos atau legenda terkait keberadaan suatu tempat atau kebudayaan. Cerita rakyat menjadi salah satu kekayaan akan keberagaman budaya serta cerita dari Indonesia. Setiap daerah memiliki cerita rakyat yang kisahnya cukup menarik dan memberikan nilai-nilai moral yang sarat akan makna. Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di pulau Sumatera, Indonesia, juga memiliki berbagai cerita rakyat menarik yang datang dari suku Toba, Pakpak, Karo, Simalungun, Mandailing dan berbagai etnis lainnya yang tinggal dan hidup di setiap kabupaten di provinsi tersebut. Legenda tersebut, ada yang mengkisahkan tentang terjadinya suatu obyek/tempat dan ada pula mengenai asal mula terbentuknya suatu marga. Masing-masing cerita itu tentu menyiratkan pesan moral, nasihat dan kebaikan bagi para pembaca. Untuk melestarikannya, tim berupaya untuk mengumpulkan cerita rakyat terbaik dari Sumatera Utara. 1. Terjadinya Danau Toba dan Pulau Samosir Cerita rakyat dari masyarakat suku Batak ini berkisah tentang keberadaan seorang pemuda bernama Toba yang kemudian menikah dengan seorang putri dari khayangan. Toba akhirnya memiliki anak dan diberi nama Samosir. Pada suatu ketika, Samosir diminta oleh ibunya untuk mengantarkan makanan kepada ayahnya di ladang. Di perjalanan, Samosir merasa lapar dan memakan titipan ibunya hingga habis dan tersisa tulang saja. Mengetahui hal tersebut, Toba marah dan memakinya anaknya dengan sebutan ikan. Ibunya yang melihat Samosir menangis akhirnya murka karena Toba melanggar perjanjian. Wanita tersebut kemudian memutuskan untuk kembali ke khayangan. Toba meminta maaf namun tak digubris sama sekali. Selepas kepergian wanita itu, tiba-tiba hujan turun begitu lebat sehingga terbentuklah danau terbesar di Asia Tenggara yang kelak diberi nama Danau Toba dengan sebuah pulau ditengahnya dan diberi nama Pulau Samosir. 2. Legenda Lubuk Emas dari Nias Alkisah di Teluk Dalam Nias Selatan seorang raja bernama Simangolong mempunyai seorang putri bernama Sri Padan. Ia bak gadis sempurna, diwariskan wajah rupawan, giat bekerja dan tak segan turun tangan membantu orang di sekitarnya. Keanggunan Sri Pandan tak hanya memikat pemuda Nias. Namun, tak sedikit keturunan raja terang-terangan menyatakan keinginan mereka untuk menikahi Sri Padan. Suatu ketika, Kerajaan Aceh menjatuhkan lamaran. Rasa bahagia menyelimuti Raja Simangolong. Ketika memberi tahu sang putri, Sri Pandan justru menangis tersedu-sedan. Dalam isaknya, Sri Pandan akhirnya jujur dan mengakui jika ia telah menjalin hubungan dengan Hobatan, pria yang selama ini merupakan pembantu Simangolong. Bulat sudah tekad Sri Pandan, ia mengajak Hobatan pergi meninggalkan kerajaan. Sayang, justru penolakan yang diberikan lelaki yang ia cintai itu. Sakit hati, ia pun berkemas sendiri dan meninggalkan kerajaan. Tujuannya satu, yaitu ke sebuah aliran sungai bernama Lubuk Asahan. Dengan lantang, Sri Pandan bersumpah jika tak akan ada lagi wanita cantik di Teluk Dalam, ia pun menerjunkan diri bersama emas dan pakaian yang ia kemas dari dari kerajaan. Hilangnya sang putri membuat gempar. Hobatan pun angkat suara dan menyebut jika Sri Pandan telah melarikan diri dan terjun ke sungai yang kini diberi nama Lubuk Emas. 3. Cerita Terjadinya Lau Kawar Lau Kawar merupakan danau di kaki Gunung Sinabung. Di balik keindahannya, terdapat asal mula terjadinya Danau Lau Kawar yang tak banyak orang ketahui. Berikut ceritanya Lembah hijau dan subur di sudut Naman Teran menjadi tempat tinggal bagi Kawar. Di sana, ia tinggal bersama istri, anak dan juga ibu kandungnya. Semula, tak ada yang berbeda dengan keluarga itu, hingga terjadilah murka dari si ibu. Hal itu bermula ketika Kawar dan keluarganya akan menanami padi di ladang. Si ibu yang renta dan sudah tua tak bisa ikut. Menjelang siang, Kawar pun menyuruh anaknya untuk mengantarkan makanan kepada sang nenek. Sayang, cucu dari ibu Kawar malah menghabiskan makanan itu di jalan hingga menyisakan tulang. Si cucu pun memberikan makanan itu kepada sang nenek. Alangkah terkejutnya ia tatkala membuka pemberian sang cucu, hanya ada tulang sisa makanan. Merasa anaknya telah durhaka, nenek tersebut pun bersumpah, tanah di sekitar desa itu pun terangkat dan menenggelamkan seisi kampung. 4. Cerita Nantampuk Emmas Cerita rakyat dari Pakpak Dairi ini juga memiliki nilai moral yang bagus. Agar para pembaca menghindari sikap tidak menghargai, berdusta dan mau menang sendiri. Nah berikut cerita tentang Nantampuk Emmas dan Batu Kerbo. Nantampuk Mas adalah seorang gadis menawan keturunan marga Angkat. Pesonanya yang begitu memikat membuat pemuda marga Saraan terpikat. Usai proses lamaran adat, terbersitlah salah satu syarat ganjil dari keluarga Angkat dimana keluarga Saraan tidak boleh membiarkan Nantampuk Mas berjalan kaki menuju rumah mertuanya. Syarat itu pun dipenuhi, Nantampuk Mas ditandu oleh keluarga mempelai tanpa rasa curiga. Hari berganti minggu, Nantampuk Mas tak kunjung keluar dari bilik. Rasa penasaran yang menyergap membuat keluarga Saraan memutuskan untuk melihat kondisinya. Terkejutlah mereka usai mengetahui jika perempuan itu tak bisa berjalan. Meski demikian, marga Saraan tetap pada pendirian dan memperistri putri Angkat itu. Lain pula dengan keluarganya yang tak terima dan menganggap jika ia hanyalah beban baru di tengah keluarga. Merasa tak tahan, Nantampuk Mas pun melarikan diri ke lebbuh kampung. Singkat cerita, marga Angkat meminta Saraan menyediakan 7 kerbau sebagai ucapan maaf karena telah mempermalukan mereka. Tetapi, permintaan itu tak kunjung dipenuhi hingga suatu ketika, marga Angkat hendak mengadakan suatu pesta besar. Sempat terjadi cekcok lantaran Saraan menganggap 7 kerbau itu sudah impas karena Nantampuk Mas sudah diterima kembali oleh keluarga Saraan. Tetapi karena takut, mereka akhirnya tetap memberikan 1 kerbau. Keanehan mulai terjadi disaat kerbau itu dibawa, seketika terjadi guntur dan membuat kerbau itu berubah menjadi batu. Sayup-sayup, terdengar suara empung nenek moyang, mahluk tak kasat yang mengatakan kalau kerbau itu adalah simbol perdamaian karena pertikaian kedua keluarga tersebut. 5. Anehnya Batu yang Menggantung Obyek wisata di Parapat yang satu ini cukup fenomenal dimana jika Anda akan menelusuri panorama Danau Toba maka akan melihat sebuah batu menggantung di tepian kota Parapat dengan bentuk menyerupai manusia. Tak jauh berbeda dengan Lubuk Mas, cerita ini pun alurnya hampir sama persis tetang perjodohan sepihak. Selengkapnya, silahkan baca pada artikel tersendiri yang sudah buat secara khusus Legenda Terjadinya Batu Gantung 6. Cerita Rakyat dari Humbang Hasundutan Dikenal juga dengan sebutan Humbahas, tanah Batak ini pun memiliki banyak legenda. Salah satunya berisikan tentang awal mula terbentuknya 2 buah danau yang berasal dari pertikaian antara sesama keluarga. Pesan moralnya cukup bagus, mengajak setiap orang yang mendengar kisah tersebut tak mempertahankan ego dan menahan sikap rakus serta keinginan pribadi secara berlebihan. Detailnya, dapat dilihat pada postingan berikut Cerita Tao Silosung dan Si Pinggan 7. Kisah Sigale-gale yang Mengharukan Gerak tarian Sigale-gale bisa saja membuat penonton tertawa. Bagaimana tidak, atraksi wisata dimana patung menari terlihat menggemaskan dan lucu. Padahal, ada cerita rakyat dari Samosir yang mengiringi munculnya patung Sigale-gale. Konon, seorang raja yang masih merasa sangat kehilangan putranya meminta pandai pahat untuk membuatkan patung persis seperti anaknya, Manggalae. Agar dapat bergerak layaknya manusia, maka dimintalah Sibaso memberikan kehidupan bagi patung itu. Kebiasaan itu terus berlanjut hingga bertahun-tahun, setiap kali ada anggota keluarga harajaon yang pergi. Maka dibuatlah Sigale-Gale, si patung 'lemah gemulai' yang bisa menari. Ada banyak legenda yang sarat akan nilai-nilai kehidupan namun tentu saja kisah-kisah tersebut akan jauh lebih baik bila terus menerus diceritakan kepada anak cucu kita kelak sehingga dapat dilestarikan dan tidak hilang di telan zaman. eufemismedalam bahasa Batak Toba belum pernah diteliti, khususnya eufemisme pada tuturan yang terdapat dalam cerita rakyatnya yaitu "Cerita Boru Saroding". Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan berbagai aspek eufemisme dalam bahasa Batak Toba. Masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana Cerita Si Raja Batak mungkin bukanlah kisah yang terlampau aneh dan baru untuk diketahui, mengingat cerita ini sudah terjadi sejak ini juga menjadi asal-usul berbagai hal seputar suku batak, beberapa info menarik soal asal-usul cerita Si Raja Batak adalah1. Sejarah Batak Si Raja Batak, dalam versi aslinya, bermula dari rombongan yang berasal dari Thailand, yang mana menyeberang ke Sumatera. Rutenya sendiri diyakini mengambil jalur ke Semenanjung Malaysia, hingga akhirnya sampai ke Sianjur Mula-mula serta menetap wilayah tersebut, meski sudah mengalami berbagai perubahan, tetap dianggap sebagai awal mula keberadaan suku Batak. Sebab dalam cerita aslinya, hal tersebut benar-benar diceritakan dengan cukup detail, maka tak heran jika banyak yang memercayainya. Baca Juga Ke Bukit Lawang, Menteri Sandiaga Uno Hiking Lihat Orangutan 2. Prasasti di Portibi 1208Prof Nilakantisari seorang Guru Besar ahli Kepurbakalaan berasal dari Madras, India, menemukan prasasti tahun 1208 di Portibi yang kemudian dibaca. Melalui prasasti tersebut, beliau menjelaskan bahwa di 74hU. 1024, kerajaan Cola dari India menyerang Sriwijaya sekaligus menguasai daerah hubungannya dengan Si Raja Batak adalah waktu dari diperkirakan hidup pada tahun 1200. Sedangkan, Raja Sisingamangaraja ke XII diyakini sebagai keturunan Si Raja Batak generasi yang wafat pada tahun dapat ditarik kesimpulan bahwa kemungkinan besar leluhur dari Si Raja Batak merupakan pejabat atau pejuang dari Sriwijaya. Kedudukannya sendiri diyakini ada di Barus, sebab pada abad tersebut, kerajaan Sriwijaya menguasai seluruh Nusantara. Sedangkan, kepemimpinan dari Si Raja Batak mulai berubah setelah kerajaan Cola menyerang. Sehingga mereka terdesak dan mencoba memperluas wilayah dengan perang untuk mendapat kekuasaan perang dan keuntungan lainnya, yang mencakup Danau Toba, Simalungun, Tanah Karo, Dairi dan sebagian wilayah Kerajaan Majapahit dan Si Raja Si Raja Batak juga berhubungan dengan kerajaan Majapahit, dimana diceritakan bahwa kerajaan Majapahit menyerang Si Raja Batak sampai terdesak. Akhirnya, rombongan Si Raja Batak pun kembali memperluas wilayah di sekitar Danau Toba untuk kepentingannya dan perlindungan Julukan dan KerajaanMengapa Si Raja Batak tidak disebut kerajaan dan lebih sering disebut sebagai suatu kelompok atau rombongan? Karena memang tidak ada bukti konkret yang menjelaskan bahwa kerajaan Batak benar-benar Si Raja Batak sendiri lebih menekankan pada penghormatan pada yang lebih tinggi, bukan julukan seperti raja pada umumnya. Maka dari itu, berbeda dengan kerajaan lain, Si Raja Batak lebih cocok disebut sebagai kelompok atau memiliki wilayah kekuasaan, namun yang mengatur dan segala strukturnya pun tidak banyak diketahui sebab memang Si Raja Batak bukanlah orang yang memimpin negeri atau kerajaan. 5. Tradisi Suku BatakCerita dari asal-muasal Si Raja Batak sangat berpengaruh pada perkembangan orang Batak sampai saat ini terhadap tradisi leluhur. Salah satunya adalah memberi sematan atau julukan raja sebagai pun makam leluhur dihiasi sedemikian rupa, bahkan menggunakan tugu dengan harga yang mahal dengan tujuan memperkokoh tradisi. Tentunya, agar hal ini tidak dilupakan oleh generasi muda begitu Marga Orang Batak Berdasarkan JenisMarga adalah nama yang diemban oleh anak laki-laki di Suku Batak, marga sendiri sangat banyak di suku ini, yakni sekitar 227 nama marga. Namun, pada Tarombo Naimarata diterangkan bahwa Si Raja Batak mempunyai 3 tiga orang anak, yang mana mereka meneruskan pimpinan Si Raja sebab itulah, 3 marga dari anak Si Raja Batak ini menjadi asal mula bagaimana marga Suku Batak terbentuk hingga sekarang. Sebab marga sendiri bisa diubah pada anak perempuan ketika menikah, jika memang Banyak versi Si Raja yang turun-temurun melahirkan budaya yang beragam, sama seperti cerita Si Raja Batak ini, yang mana ada dalam berbagai versi namun melahirkan banyak tradisi. Dari tradisi tersebut, Anda bisa mempelajari banyak hal, contohnya mengenai kepercayaan dan sejarah leluhur pada masa Si Raja Batak bisa Anda jadikan referensi studi atau penelitian karya ilmiah yang lebih terperinci dengan mengedepankan berbagai hal, seperti sejarah. Maka dari itulah, mengapa semua suku memiliki tradisinya sendiri, yang mana mungkin berbeda dari suku lainnya, karena jelas sejarah yang dilalui pun berbeda. Baca Juga Tayang di Serial Netflix, Ini Sejarah Taman Nasional Gunung Leuser CeritaRakyat Nyi Roro Kidul Dalam Bahasa Jawa. Film pendek ini kami buat khusus untuk tugas mata pelajaran Bahasa Jawa. Yang menceritakan tentang seorang putri kerajaan yang harus menerima imbas Dari Cerita Nyi Roro Kidul kita dapat mengambil kesimpulan, Janganlah menyimpan rasa dendam kepada orang lain karena itu merupakan perbuatan yang Hello, Sobat Ilyas! Apa kabar hari ini? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang bahasa Batak, bahasa yang digunakan oleh suku Batak di Indonesia. Bahasa ini sangat kaya akan budaya dan tradisi yang unik, dan telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang bahasa Batak. Asal Usul Bahasa Batak Bahasa Batak berasal dari suku Batak yang tinggal di Sumatera Utara. Bahasa ini memiliki dialek yang berbeda-beda, tergantung pada wilayah di mana suku Batak tersebut tinggal. Bahasa Batak juga memiliki banyak pengaruh dari bahasa-bahasa tetangga, seperti bahasa Melayu, Jawa, dan Minangkabau. Ciri Khas Bahasa Batak Bahasa Batak memiliki ciri khas yang unik dan mudah dikenali. Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan kata hu’ atau ho’ sebagai kata sapaan. Selain itu, bahasa Batak juga memiliki banyak kata-kata yang memiliki arti ganda, tergantung pada konteks dan cara pengucapannya. Budaya dan Tradisi Bahasa Batak Bahasa Batak sangat erat kaitannya dengan budaya dan tradisi suku Batak. Bahasa ini sering digunakan dalam upacara adat, seperti pernikahan, kematian, dan pertanian. Selain itu, bahasa Batak juga digunakan dalam seni dan sastra, seperti lagu-lagu tradisional dan pantun. Pengaruh Bahasa Batak di Indonesia Bahasa Batak telah memberikan pengaruh yang besar dalam kebudayaan Indonesia. Bahasa ini telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia, terutama dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda. Selain itu, bahasa Batak juga telah memberikan kontribusi dalam seni dan sastra, seperti dalam lagu-lagu daerah dan cerita rakyat. Belajar Bahasa Batak Jika Sobat Ilyas tertarik untuk belajar bahasa Batak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan mempelajari kosakata dan tata bahasa dasar. Selain itu, Sobat Ilyas juga bisa mempraktikkan bahasa Batak dalam percakapan sehari-hari dengan teman atau keluarga yang berasal dari suku Batak. Kesimpulan Itulah beberapa hal yang perlu Sobat Ilyas ketahui tentang bahasa Batak. Bahasa yang kaya akan budaya dan tradisi suku Batak ini sangat menarik untuk dipelajari dan dipraktikkan. Mari kita lestarikan bahasa Batak sebagai bagian penting dari sejarah dan kebudayaan Indonesia. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya! Mendengarcerita tentang kebuasan Prabu Dewata Cengkar, Aji Saka berniat menolong rakyat Medang Kamulan. Dengan mengenakan serban di kepala Aji Saka berangkat ke Medang Kamulan. ANALISIS STRUKTURAL DAN FUNGSI TERHADAP CERITA RAKYAT BATAK TOBA Mulajadi Na Bolon, Datu Parngongo, dan Angkalau Skripsi Oleh Daniel Simanullang 050701012 DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN Bersama ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini belum ditulis untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya perbuat ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh. Medan, Sepetember 2009 Daniel Simanullang Universitas Sumatera Utara ANALISIS STRUKTURAL DAN FUNGSI TERHADAP CERITA RAKYAT BATAK TOBA Mulajadi Na Bolon, Datu Parngongo, dan Angkalau Oleh Daniel Simanullang 050701012 Skripsi ini diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana dan telah di setujui oleh Pembimbing I, Pembimbing II, Dra. Peraturen Suka Piring, NIP 19441208 197412 2 001 Sitepu, NIP 19560403 198601 1 001 Departemen Sastra Indonesia Ketua Dra. Nurhayati Harahap, M. Hum. NIP 19621419 198703 2 001 Universitas Sumatera Utara PRAKATA Skripsi “Analisis Struktural dan Fungsi Terhadap Cerita Rakyat Batak Toba Mulajadi Na Bolon, Datu Parngongo, dan Angkalau” ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana sastra di Fakultas Sastra USU Medan. Untuk itu peneliti memanjatkan puji dan syukur atas selesainya penelitian ini. Skripsi ini membahas struktur dan fungsi yang ada dalam cerita rakyat Batak Toba. Cerita tersebut memiliki struktur yang sama dengan struktur karya sastra lainnya dan fungsi bagi masyarakat yang memilikinya. Untuk menyelesaikan penelitian ini, peneliti dibantu berbagai pihak baik dukungan moral dan material, untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada 1. Prof. Syaifuddin, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, PD I Drs. Aminullah, PD II Drs. Samsul Tarigan, dan PD III Drs. Parlaungan Ritonga, M. Hum. 2. Dra. Nurhayati Harahap, selaku Ketua Departemen dan Dra. Mascahaya, selaku Sekretaris Departemen Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 3. Dosen Pembimbing skripsi I Dra. Peraturen Sukapiring, dan Dosen Pembimbing skripsi II Drs. Gustaf Sitepu, M. Hum. 4. Dosen pembimbing akademik peneliti, Dra. Anni Krisna Siregar almarhumah dan Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, 5. Seluruh staf pengajar dan pegawai administrasi di Departemen Sastra Indonesia USU. 6. Prof. Ahmad Samin Siregar, Drs. D. Syahrial Isa, dan Drs. Kabar Bangun† Universitas Sumatera Utara 7. Seluruh staf dan pegawai di Departemen Sastra Indonesia USU. 8. Keluarga besar Op Samuel Simanullang/br. Lbn Gaol dan Op Bonor Simanullang/br. Purba/br. Hutasoit . 10. Lae Gaol dan Ito R. Br. Manullang sebagai sosok orang tua pengganti bagi peneliti beserta keponakan,Yuda, Kevin, Lucy, dan Agnes. 11. Sosok yang sangat bermakna bagi peneliti, Melati Veronika Pakpahan dan keluarga. 12. Sahabat yang mewarnai hari-hari peneliti, Rikardo02, Baim, Ori, Tukimein, Zack, K’Rapi, Vina, Intan, Lilis, Eni, Lady, Sabrun,Wira, David, Reza, semua anak stambuk 2005, anak KBT Gopal, Jumadi, dan kawan-kawan, T “O”bang Awaluddin, PSS, Gemapala, adik-adik 06, 07, 2008, 2009 Dwi dan Lina yang mengajarkan Bahasa Melayu dan semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu. Akhirnya, dengan kebesaran hati, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran senantiasa penulis harapkan dari Bapak/Ibu serta pembaca. Mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca. Medan, February 201 Penulis Daniel Simanullang Universitas Sumatera Utara ANALISIS STRUKTURAL DAN FUNGSI TERHADAP CERITA RAKYAT BATAK TOBA Mulajadi Na Bolon, Datu Parngongo, dan Angkalau Oleh Daniel Simanullang Abstrak Kata Kunci Foklore, motifeme, Batak Toba, struktural, dan fungsi Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur cerita rakyat Batak Toba dan fungsi cerita rakyat tersebut bagi masyarakat yang memilikinya dalam hal ini masyarakat Batak Toba. Penganalisisan ini diharapkan menambah bahan bacaan pembaca, peneliti tentang struktur dan fungsi cerita rakyat. Penelitian ini diharapkan mampu meperkaya refrensi ilmu sastra khususnya mata kuliah folklore. Teknik penelitian dilakukan dengan analisis deskriptif dengan mencatat data hasil analisis dalam kartu data yang terlebih dahulu naskah dibaca dengan metode pembacaan heuristik dan hermeneutik. Analisis dilakukan dengan memilah-milah struktur cerita rakyat sesuai dengan teori sturuktural Propp dan mengelompokkanya secara sederhana dalam motifeme-motifeme yang disampaikan oleh Alan Dundes. Kemudian dilanjutakan dengan penelitian berdasarkan teori fungsi yang disampaikan oleh William R. Bascom berdasarakan apa yang ada dalam cerita tersebut dan untuk melegitimasi teori fungsi tersebut peneliti menyebarkan angket dengan metode acak terhadap kelompok yang sesuai dengan syarat yang ditentukan peneliti dalam angket tersebut. Sehingga dari penganalisisan data tersebut dapat diperoleh hasil sebagai berikut. Cerita rakyat Batak Toba memiliki kesamaan bentuk motifeme-motifeme dengan cerita rakyat lainnya. Setiap bagian memiliki hubungan sebab akibat yang ditandai dengan adanya pelanggaran dan konsekuensi yang diterima akibat pelanggaran tersebut. Dari hasil analisis dapatlah disimpulkan bahwa cerita rakyat Batak Toba memiliki kesamaan motifeme/ function dengan cerita rakyat lainnya. Fungsi yang ada pada cerita rakyat memiliki fungsi yang sama dengan apa yang dijelaskan oleh William R Bascom dalam teori fungsi mengenai cerita rakyat. Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI PERNYATAAN ABSTRAK PRAKATA ....................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 Rumusan Masalah ................................................................................. 4 Pembatasan Masalah ............................................................................. 5 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 5 Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 4 Manfaat Teoritis ............................................................... 5 Manfaat Praktis ............................................................... 6 BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, dan TINJAUAN PUSTAKA.......... 7 Konsep .................................................................................................. 7 Struktur ........................................................................................ 7 Fungsi .......................................................................................... 7 Folklore........................................................................................ 8 Batak Toba ................................................................................... 8 Landasan Teori ...................................................................................... 9 Tinjauan Pustaka ................................................................................... 13 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 15 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 15 Universitas Sumatera Utara Lokasi Penelitian ........................................................................ 15 Waktu Penelitian ......................................................................... 15 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 15 Teknik Analisis Data .............................................................................. 17 BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 25 Struktur Cerita Rakyat Batak Toba ........................................................ 25 Cerita Rakyat Debata Mulajadi Nabolon ...................................... 25 Struktur Cerita Legenda Datu Parngongo ..................................... 43 Struktur Cerita Dongeng Angkalau ............................................... 54 Analisis Fungsi ..................................................................................... 65 BAB V SIMPULAN dan SARAN .................................................................... 78 kesimpulan ............................................................................................. 78 Saran ..................................................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 81 Universitas Sumatera Utara
LegendaLaw Kawar. Legenda Lau Kawar merupakan sebuah legenda yang berkembang di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki wilayah seluas 2.127,25 km 2 ini terletak di dataran tinggi Karo, Bukit Barisan, Sumatera Utara. Oleh karena daerahnya terletak di dataran tinggi, sehingga kabupetan ini dijuluki Taneh Karo Simalem.
diungkapkandalam bahasa Batak Karo. Hal ini mengingat bahwa secara geografis bahasa Batak Karo masih dipergunakan sebagai sarana komunikasi oleh suku Batak Karo yang tinggal di daerah asal maupun perantauan. Menurut Danandjaja, (2002:66) Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai
Ceritarakyat asal usul kota surabaya dalam bahasa inggris - dapat anda baca secara lengkap dan jelas cerita rakyat ini di bawah ini : Formerly, in the vast ocean frequent fights between Shark Sura with Crocodile Sejarah Asal Mula Bahasa Inggris Yang Menjadi Bahasa Internasional Sekolahbahasainggris- Pernakah Terpikir oleh sahabat SBI "Dari Beranda» Karya Sastra » Prosa » CERITA RAKYAT DALAM BAHASA DAERAH@PAGARALAM-SUMSEL. CERITA RAKYAT DALAM BAHASA DAERAH@PAGARALAM-SUMSEL. Jumat, 25 Di dusun lembak lah ade puskes, uji ade dutore di sane. Nangkahlah aku batak Takim ke sane. Batak besuntik kudai. "Ude amu lukitu, aku kah ndulu" Kate Endung sambel nyinjat serindak ngah TheJombang Taste menyapa Anda kembali melalui artikel cerita rakyat Batak. Kali ini penulis membagikan asal-usul saringgon. Pada jaman dahulu kala di daerah Batak, wilayah sekitar provinsi Sumatera Utara, hiduplah seorang raja yang mempunyai enam orang istri. .
  • 207rheap19.pages.dev/319
  • 207rheap19.pages.dev/881
  • 207rheap19.pages.dev/462
  • 207rheap19.pages.dev/707
  • 207rheap19.pages.dev/803
  • 207rheap19.pages.dev/758
  • 207rheap19.pages.dev/129
  • 207rheap19.pages.dev/450
  • 207rheap19.pages.dev/603
  • 207rheap19.pages.dev/825
  • 207rheap19.pages.dev/884
  • 207rheap19.pages.dev/730
  • 207rheap19.pages.dev/765
  • 207rheap19.pages.dev/268
  • 207rheap19.pages.dev/437
  • cerita rakyat dalam bahasa batak